Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Standardrisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad mengungkapkan, kinerja BSN pada tahun ini akan berfokus pada standardisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dilakukan demi mendukung kualitas produk UMKM agar bisa bersaing dengan produk buatan luar negeri.
“Pekerjaan utama dan konsentrasi masih ke UMKM, karena harus ditingkatkan kapasitasnya, kualitasnya agar bisa bersaing dengan produk luar,” tutur Kukuh dalam konferensi pers refleksi BSN 2022 dan "Outlook Tahun 2023" di Jakarta pada Selasa (10/1/2023).
Dalam proses standardisasi tersebut, kata Kukuh, pihaknya juga turut melakukan pembinaan bagi pelaku UMKM, utamanya agar mereka bisa bangkit pasca pandemi Covid-19. Kukuh juga menyebut, UMKM memang sudah seharusnya memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Penerapan SNI, kami tahu bahwa mungkin lebih dari 95 persen kegiatan kami itu ditangani oleh UMKM, oleh karena itu BSN juga fokus untuk memberikan pembinaan, dukungan kepada UMKM,” tambah Kukuh.
Lebih lanjut, lantaran keterbatasan sumberdaya dan sarana dan prasarana, Kukuh menuturkan, program SNI Bina UMK ini, digelar dengan membuat role model UMKM ataupun Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk bisa menjadi contoh UMKM maupun UMK lain.
Pada tahun ini, BSN menargetkan sebanyak 1.750 UMKM bisa menjadi role model penerapan SNI, bagi pelaku UMKM lainnya. Data BSN mencatat, sejak 2015 hingga 2022, terdapat 1.339 role model UMKM penerap SNI. Sementara, hingga kini, tercatat sudah 1.300 UMKM menjadi role model dalam program ini.
Baca Juga
“Jadi dari tahun 2015 sampai tahun 2022 sudah 1.300 lebih UMKM yang kita jadikan role model artinya kita bina untuk bisa menerapkan SNI, kemudian kita juga fasilitasi, bahkan kemudian disertifikasi,” terang Kukuh.
Secara keseluruhan, BSN menargetkan sebanyak 200.000 UMKM bisa mendapatkan SNI Bina UMK. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM.
Sementara itu, capaian BSN di tahun 2022 lalu, BSN melalui Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), tahun 2022 lalu telah melayani kalibrasi dan menerbitkan 1.863 sertifikat kalibrasi. Hingga tahun 2022 lalu, BSN telah mendapatkan 146 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi.
Sebelumnya, di tahun 2022, BSN juga telah membukukan pembuatan 523 SNI, sehingga jumlah secara keseluruhan SNI yang ada hingga akhir tahun lalu mencapai 12.165 SNI.
Salah satu SNI yang ditetapkan tahun lalu adalah SNI minyak makan merah. Penyusubab SNI minyak makan merah ini, BSN mendapatkan dukungan dari Komite Teknis (Komtek) 67-04 Makanan serta Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).