Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Rumah di Inggris Diproyeksi Turun 8 Persen di 2023, Ada Apa?

Bank lokal Inggris, Halifax memprediksi penuruna harga rumah di Inggris sebesar 8 persen pada 2023. Apa penyebabnya?
Inggris/Pegipegi
Inggris/Pegipegi

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan lokal di Inggris, Halifax Bank, memprediksi penurunan harga rumah sebesar 8 persen akan terjadi sepanjang 2023. Hal ini lantaran tren penurunan harga telah terjadi selama 4 bulan berturut-turut sejak 2022.

Berdasarkan catatan Halifax, harga properti turun 1,5 persen pada Desember 2022. Adapun, pada November 2022, harga properti telah mengalami penurunan sebesar 2,4 persen.

"Pasar perumahan akan terus dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi yang lebih luas, karena pembeli dan penjual tetap berhati-hati, kami perkirakan akan ada pengurangan penawaran dan permintaan," kata Kim Kinnaird, Direktur Halifax Mortgages dikutip dari Bloomberg, Minggu (8/1/2023)

Menurut, Nationwide Building Society siklus penurunan harga rumah ini merupakan yang terpanjang sejak 2008. Adapun, penyebabnya ialah lonjakan suku bunga dan pengetatan biaya hidup membebani pasar properti.

Merujuk pada laporan Halifax Bank, harga rata-rata rumah di Inggris adalah 281.272 poundsterling atau setara dengan Rp5,3 miliar. Angka tersebut turun 4,3 persen dari puncaknya sebesar 293.992 poundsterling pada Agustus 2022.

Sebelumnya, pada semester I/2022, harga rumah naik 2 persen karena pembeli banyak yang membeli properti di luar pusat kota dengan ruang untuk bekerja dari rumah.

Namun, saat ini harga rumah jatuh di setiap wilayah Inggris. Di bagian timur laut mengalami penurunan terbesar dalam laju pertumbuhan tahunan sebesar 6,5 persen pada Desember 2022.

Harga rumah di Irlandia Utara, yang juga menjadi tempat populer dalam beberapa bulan terakhir, turun sebesar 7,1 persen dari 9,1 persen pada November 2022. Kemudian, di London, harga rumah juga turun 5 persen dari Desember tahun lalu.

“Tren ini perlu dilihat dalam konteks harga historis. Biaya rumah rata-rata tetap tinggi – lebih tinggi dari awal tahun 2022 dan lebih dari 11 persen lebih tinggi dari harga rumah pada awal tahun 2021," ujarnya.

Bank of England telah menaikkan suku bunga pinjaman sembilan kali sejak Desember 2021 hingga mencapai 3,5 persen, tertinggi sejak 2008. Dari sisi investor pun telah mengantisipasi kenaikan 1 poin persentase lainnya di 2023.

Menurut Moneyfacts, lonjakan suku bunga telah menaikkan tingkat kredit, dengan biaya rata-rata tingkat tetap dua tahun sebesar 5,79 persen dan rata-rata lima tahun sebesar 5,63 persen.

Lebih lanjut, dikutip dari The Guardian, Minggu (8/1/2023) November lalu pun terjadi penurunan permintaan harga rumah 1,1 persen. Adapun, penurunan tersebut merupakan yang terbesar dalam 4 tahun terakhir.

Rightmove mencatat permintaan harga rumah rata-rata di pasaran saat ini senilai 359.137 poundsterling atau Rp6,8 miliar per Desember 2022. Harga tersebut mengalami penurunan sebesar 7.862 poundsterling atau Rp150 juta dari bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper