Bisnis.com, SOLO - BLT UMKM menjadi salah satu bansos yang cukup ditunggu-tunggu pada tahun 2022 hingga 2023 ini.
Salah satu alasannya adalah karena BLT UMKM memberi aliran dana yang besar yakni mencapai Rp1,2 juta per individu.
Untuk mendapatkan BLT UMKM, pelaku usaha perlu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Sebab tak bansos pada umumnya yang disalurkan ke rekening penerima, dana BLT UMKM dikelola secara penuh oleh pemerintah daerah.
Lalu bagaimana kabar BLT UMKM tahun 2023?
Sejauh informasi yang diterima Bisnis.com, tak ada lagi program BLT UMKM yang akan diberikan pada tahun 2023.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, telah memberikan sinyal tidak ada BPUM di 2023 dengan dalih UMKM telah cukup pulih dari pandemi Covid-19.
“Per hari ini pemerintah melihat UMKM sudah cukup pulih, survive, program hibah BPUM tidak diperlukan lagi,” kata Teten kepada awak media di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).
Namun, Teten mengungkapkan pihaknya tetap akan melakukan kajian terhadap UMKM dan mempertimbangkan adanya bantuan tersebut di 2023.
“Nanti kami coba evaluasi kalau perkembangannya tidak terlalu bagus seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bisa lakukan adjustment terhadap program dan pembiayaan,” ungkap Teten.
Tanggapan Sandiaga Uno
Menparekraf, Sandiaga Uno, juga sempat menyinggung masalah tentang BLT UMKM tahun 2023.
Sandiaga khawatir, bila nantinya BLT atau BPUM tersebut ditiadakan pada 2023, maka akan mengganggu pemulihan sektor UMKM yang juga terdampak selama pandemi Covid-19.
"Saya melihat bahwa momen kebangkitan kita ini masih awal dan harus betul-betul dihitung jika seandainya BLT tersebut dicabut. Saya khawatirnya akan mengakibatkan sektor parekraf dan UMKM bisa terganggu kebangkitannya,” ujarnya.