Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Ekonomi Menggigit, PMI Manufaktur Asia Masih Lesu

Indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) manufaktur di sejumlah negara Asia tercatat mengalami kontraksi.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

PMI Manufaktur Indonesia

Sementara itu, PMI manufaktur Indonesia berada di level 50,9 pada Desember. Angka itu mengalami kenaikan dari PMI manufaktur November 2022 sebesar 50,3.

S&P Global juga mencatat PMI manufaktur Indonesia selama 16 bulan berturut-turut berada di area ekspansi.

Produksi manufaktur Indonesia mengalami ekspansi pada kisaran lebih cepat pada Desember, didorong oleh kenaikan permintaan atas barang-barang produksi dalam negeri.

Namun demikian, kenaikan tersebut utamanya terpusat pada pasar domestik. Pasalnya, permintaan asing kembali turun terbebani kondisi perekonomian dunia yang lesu. Akan tetapi, tingkat penurunan permintaan luar negeri jauh lebih lambat dibandingkan dengan November 2022.

"Data PMI Desember mengarah pada kondisi sektor manufaktur Indonesia yang lebih baik pada akhir tahun 2022. Ekspansi yang lebih cepat pada output dan juga berkurangnya tekanan harga merupakan perbaikan yang diharapkan meski kenaikan produksi dan permintaan masih lemah secara keseluruhan," kata Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, dalam keterangannya.

Pan melanjutkan bahwa hal itu juga ditopang inflasi yang pada bulan lalu turun ke posisi terendah sejak Mei 2021. Tekanan harga turun ke posisi terendah dalam lebih dari satu setengah tahun, dan kemungkinan akan mendukung kenaikan permintaan pada masa mendatang.

"Terlebih lagi, pertumbuhan terbarukan pada tingkat inventori yang berakar pada kondisi permintaan yang lebih baik, merupakan tanda-tanda titik balik sektor," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper