Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Bawah Perkiraan, Inflasi 2022 Diproyeksi Capai 5,45 Persen

Pada November 2022, inflasi umum tercatat melanjutkan tren perlambatan menjadi sebesar 5,42 persen secara tahunan.
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Selasa (25/10). /Bisnis-Abdurachman
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Selasa (25/10). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memperkirakan inflasi pada akhir 2022 akan mencapai tingkat di bawah 6 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Ekonom makro ekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan inflasi pada akhir tahun akan mencapai kisaran 5,34 persen hingga 5,45 persen.

“Pendorongnya adalah selama ini harga BBM yang meningkat untuk keseluruhan tahun 2022 dan tekanan pada harga pangan serta pulihnya daya beli masyarakat,” katanya kepada Bisnis, Rabu (28/12/2022).

Riefky mengatakan, pada akhir tahun, momentum Natal dan tahun baru akan memberikan tekanan pada inflasi, namun menurutnya kenaikan inflasi tidak akan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Pada November 2022, inflasi umum tercatat melanjutkan tren perlambatan menjadi sebesar 5,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari 5,71 persen pada Oktober 2022.

Secara tahunan, harga bahan makanan bergejolak mengalami penurunan inflasi dari 7,19 persen yoy ke 5,70 persen yoy pada November. Secara bulanan, kelompok makanan bergejolak bahkan mencatatkan deflasi sebesar 0,22 persen (month-to-month/mtm).

Riefky mengatakan, penurunan disebabkan oleh tren musiman dan langkah yang cukup efektif dari pemerintah dalam mengelola pasokan pangan di pasar, terutama untuk komoditas cabai, melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Menurutnya, dampak dari kenaikan harga BBM relatif lebih rendah dari perkiraan awal dan kemungkinan telah mencapai puncaknya.

Hal ini tercermin dari kelompok harga energi menunjukkan deflasi sebesar 0,02 persen mtm pada November dari inflasi di bulan sebelumnya 0,45 persen mtm dan inflasi kelompok transportasi melambat ke 0,01 persen mtm dari 0,35 persen mtm pada periode yang sama.

Namun demikian, inflasi tahunan kedua kelompok harga tersebut masih berada pada level yang tinggi meski mengalami penurunan. Inflasi harga energi pada November tercatat sebesar 16,85 persen yoy dan inflasi kelompok transportasi tercatat sebesar 15,45 persen yoy.

“Tingkat inflasi yang tinggi namun cenderung menurun mengindikasikan bahwa walaupun dampak penyesuaian harga BBM relatif signifikan namun sudah mencapai puncaknya dan cenderung melemah dampaknya,” kata Riefky.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi hingga minggu keempat Desember 2022 mencapai 0,48 persen mtm.

“Komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu telur ayam ras 0,08 persen mtm, beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,04 persen mtm,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Selain itu, dia menyampaikan beberapa komoditas yang juga turut menyumbang inflasi adalah daging ayam ras, tomat, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, kemudian minyak goreng, rokok kretek filter, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,02 persen mtm, serta kangkung, bayam, bensin, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Di sisi lain, sejumlah komoditas menyumbang deflasi pada periode ini, diantaranya cabai merah dan bawang merah masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper