Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Tarif KRL Naik, Transportasi Orang Mampu Nan Boros Subsidi

Tarif KRL yang bakal naik tahun ini disebut sarat alokasi subsidi jumbo dan lebih banyak dinikmati oleh orang mampu secara ekonomi.
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong Kereta Rel Listrik di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (2/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong Kereta Rel Listrik di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (2/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Penyesuaian tarif KRL menjadi salah satu keputusan yang dinanti masyarakat wilayah urban, khususnya pengguna setianya. Tarif KRL yang belum naik sejak 8 tahun lalu disebut boros subsidi dan banyak dinikmati orang mampu.

Wacana tersebut pertama kali diungkapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah membahasnya dengan pemangku kepentingan terkait.

“Masih kami bahas bersama para stakeholders. Belum kami pastikan soal realisasi pemberlakuannya,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Senin (4/3/2024).

Pembahasan ini, lanjutnya, merupakan tindaklanjut dari wacana terkait penyesuaian tarif KRL yang pernah disampaikan beberapa tahun lalu. Kemenhub secara rutin mengevaluasi pemberlakuan tarif KRL Jabodetabek setiap tahun.

Merespons hal tersebut, perusahaan operator KRL, yakni PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter hanya bisa mengikuti keputusan dari Kemenhub.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menuturkan perusahaan hanya bertugas mengelola moda transportasi KRL Jabodetabek.

Dia memastikan KAI Commuter akan mengikuti peraturan atau keputusan yang ditetapkan Kemenhub terkait tarif ke depannya.

"Kami akan patuh terhadap aturan atau regulasi yang disampaikan oleh regulator," jelas Anne dalam media gathering, Jumat (5/4/2024).

Tarif KRL Belum Naik Sejak 2016

Di sisi lain, rencana tarif KRL naik dinilai perlu memperhatikan situasi dan kondisi sebelum diberlakukan.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan, tarif KRL memang sudah seharusnya mengalami penyesuaian. Terlebih, tarif KRL Jabodetabek terakhir kali mengalami penyesuaian pada 2016.

“Sejak 2016 tidak pernah ada penyesuaian tarif, padahal inflasi dan upah buruh setiap tahun mengalami kenaikan,” jelas Deddy, Senin (4/3/2024).

Namun, dia mengingatkan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memperhatikan waktu atau timing saat menyesuaikan tarif.

Salah satu pertimbangannya adalah harga sembako seperti beras yang masih mahal. Jika dilakukan sekarang, penyesuaian tarif ini berisiko menambah beban hidup harian masyarakat.

Selain itu, dia juga meminta Kemenhub dan pihak terkait lainnya untuk terus meningkatkan pelayanan KRL Jabodetabek, baik dari sarana maupun prasarananya. Saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan elevator atau eskalator rusak di stasiun-stasiun seperti Manggarai, Jatinegara, Klender, Bekasi, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper