Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Buah Sri Mulyani Pede Ekonomi Kuartal II/2024 Tetap di Atas 5%

Anak Buah Menkeu Sri Mulyani yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II/2024 tetap di atas 5%. Ini alasannya.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan, yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani Indrawati, optimistis tren pertumbuhan ekonomi di atas 5% akan terus berlanjut pada kuartal II/2024, meski tak ada lagi momen Pemilu 2024, Ramadan, dan IdulFitri. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengungkapkan pada dasarnya momentum pertumbuhan ekonomi berasal dari berbagai sumber.

Pada kuartal I/2024, Pemilu 2024 serta belanja pemerintah, termasuk pencairan tunjangan hari raya (THR), memang menjadi momen peningkatan pertumbuhan ekonomi. 

“Kuartal II/2024, komponen dari belanja masyarakat terkait Ramadan dan Idulfitri masih akan berdampak, di samping itu kita melihat pertumbuhan sektor manufaktur akan kita lihat peluangnya,” tutur Febrio saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024). 

Febrio melihat pada sektor bisnis dan investasi, seiring dengan pengelolaan Pemilu 2024 yang aman dan stabil, kepastian dunia usaha akan kembali pulih. 

Optimistis ekonomi yang tetap tumbuh di atas 5% tersebut juga tercermin dari Indeks Manufaktur Indonesia yang diukur dari ekspansi belanja (Purchasing Managers' Index/PMI) terus mencatatkan level ekspansi pada April 2024. 

Meski ekspansi, tercatat Indeks PMI Indonesia menurut Global S&P yang disesuaikan secara musiman turun dari 54,2 pada Maret lalu menjadi 52,9 pada April 2024.

Terlebih Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih menunjukkan capaian yang positif dengan indeks di atas 100. 

“Kita melihat bagaimana momentum ini bisa kita pertahankan, bagaimana kita melanjutkan PPN DTP untuk sektor perumahan, di 2023 kemarin menghasilkan dampak cukup positif, kita akan melanjutkan itu sekarang,” lanjutnya. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) perumahan sebagai upaya menggairahkan sektor konstruksi. 

Alhasil, lapangan usaha sektor konstruksi tumbuh 7,59% (yoy) pada kuartal I/2024 dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 10,23%. 

Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong sektor baru, khususnya sektor green energy atau energi hijau seperti electric vehicle atau EV. 

“Insentif yang diberikan sudah mulai digunakan masyarakat, kita akan pantau implementasinya,” katanya. 

Sementara pada akhir tahun nanti, dengan berlangsungnya Pilkada, diyakini akan menjadi momentum peningkatan konsumsi masyarakat, utamanya masyarakat di daerah.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini melaporkan per kuartal I/2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,1% (yoy), terutama ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan dukungan APBN melalui belanja pemilu dan bansos.  

Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh masing-masing 4,9% dan 24,3% (yoy).  

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih kuat terutama didorong oleh terkendalinya inflasi, meningkatnya aktivitas ekonomi selama Ramadan, kenaikan gaji ASN, dan pemberian THR.

Di samping itu, pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun mendatang secara full year di angka 5,2% (yoy). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper