Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Negara dengan Inflasi Tinggi di Dunia, Ada Indonesia?

Negara-negara mana saja yang masih dibayangi oleh inflasi tinggi pada 2022? Berikut daftarnya.
Pelabuhan Kuala Tanjung. Sebagai hub internasional, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. /Pelindo I
Pelabuhan Kuala Tanjung. Sebagai hub internasional, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. /Pelindo I

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki 2023, sejumlah negara masih dihantui oleh tingkat inflasi yang tinggi. Lantas negara-negara mana saja yang masih dibayangi oleh inflasi tinggi?

Zimbabwe menjadi negara dengan inflasi tertinggi dunia, berdasarkan data Trading Economics. Hingga November 2022, tingkat inflasi di negara tersebut tercatat sebesar 255 persen (year-on-year/yoy). 

Kendati demikian, tingkat inflasi di Zimbabwe menurun selama 3 bulan berturut-turut dan mencapai level terendah selama 5 bulan sebesar 255 persen pada November 2022, dari bulan sebelumnya sebesar 268,8 persen.

Menurut Reserve Bank of Zimbabwe, inflasi turun sejak Agustus 2022, menyusul langkah-langkah kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah dan otoritas moneter.

Posisi kedua ditempati oleh Venezuela. Tingkat inflasi di negara yang terletak di ujung utara Amerika Selatan ini  tercatat turun tipis menjadi 155,80 persen pada Oktober 2022 dari 157,40 persen pada September 2022, menurut Banco Central De Venezuela.

Posisi selanjutnya ditempati oleh Lebanon. Tingkat inflasi Lebanon secara tahunan tercatat turun ke level terendah 15 bulan di 142,37 persen pada November 2022 dari bulan sebelumnya sebesar 162,47 persen.

Central Administration of Statistics, Republic of Lebanon mengatakan, tingkat inflasi yang mulai menurun tersebut utamanya disebabkan oleh kenaikan harga makanan yang lebih rendah. 

Selanjutnya adalah Suriah, negara tetangga Lebanon. Central Bureau of Statistics, Syrian Arab Republic mencatat, tingkat inflasi di negara tersebut meningkat menjadi 139,46 persen pada Agustus 2020 dari 133,67 persen pada Juli 2020. 

Posisi kelima ditempati oleh Sudan, negara yang terletak di Afrika bagian utara. Sudan Central Bureau of Statistics melaporkan, tingkat inflasi di negaranya turun menjadi 102,60 persen pada Oktober 2022 dari bulan sebelumnya sebesar 107,30 persen.

Perlu diketahui, tingkat inflasi bersifat relatif dan setiap negara memiliki tingkat inflasi sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. Indonesia misalnya, sasaran inflasi 2022 yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 2 persen hingga 4 persen secara tahunan.

Berikut 10 daftar negara dengan tingkat inflasi tinggi di dunia.

  1. Zimbabwe - 255 persen pada November 2022
  2. Venezuela - 156 persen pada Oktober 2022
  3. Lebanon - 142 persen pada November 2022
  4. Suriah - 139 persen pada Agustus 2020
  5. Sudan - 103 persen pada Oktober 2022
  6. Argentina - 92,4 persen pada November 2022
  7. Turki - 84,39 persen pada November 2022
  8. Sri Lanka - 61 persen pada November 2022
  9. Iran - 52,2 persen pada Agustus 2022
  10. Ghana - 50,3 persen pada November 2022

Indonesia sendiri berada pada tingkat yang relatif rendah dibandingkan negara di atas. Pada November 2022 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 5,42 persen. 

Sedangkan jika dirunut 5 tahun ke belakang, sepanjang 2018, inflasi di Indonesia tertinggi terjadi pada April 2018 dimana secara tahunan mencapai  3,41 persen. Kemudian tren inflasi menunjukkan penurunan hingga September 2018 dimana inflasi berada di level 2,88 persen atau berada di bawah kisaran target Bank Indonesia yakni 3,5 persen plus minus 1 persen. Kendati demikian tingkat inflasi kembali meningkat di Oktober 2018 yang tercatat mencapai 3,16 persen.

Pada Januari 2019 inflasi  tercatat berada di level 2,82 persen sedangkan tertinggi terjadi di Agustus 2019 yang tercatat sebesar 3,49 persen.  Inflasi kemudian menunjukkan tren penurunan hingga tercatat mencapai 2,72 persen pada Desember 2019

Sepanjang 2020, tingkat inflasi berada di bawah target yang ditetapkan BI yakni 3 persen plus minus 1 persen. Dari Januari hingga Mei 2020, tingkat inflasi berada pada kisaran 2,19 persen hingga 2,98 persen. Kemudian pada Juni 2020, tingkat inflasi turun menjadi 1,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 2,19 persen.  Hingga Desember 2020, inflasi bertengger pada level 1,68 persen.

Memasuki 2021, tingkat inflasi masih berada di bawah target BI yakni 3 persen plus minus 1 persen. Pada awal Januari, inflasi tercatat sebesar 1,55 persen. Inflasi yang rendah tersebut dipengaruhi oleh melambatnya inflasi kelompok volatile food dan deflasi kelompok administered prices, sementara inflasi inti masih mencatat kenaikan. Sepanjang 2021, inflasi tertinggi terjadi pada Desember yang tercatat mencapai 1,87 persen secara tahunan, dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1,75 persen. Dampak pandemic Covid-19 yang kala itu belum mereda masih menghantui perekonomian di berbagai Negara, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper