Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB RI kuartal I/2024 pada hari ini, Senin (6/5/2024).
Sebagai catatan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I/2024 bertepatan dengan kegiatan besar, yaitu Pemilu 2024 dan periode Ramadan dan Hari Raya IdulFitri.
Sejumlah lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank), Asian Development Bank (ADB) hingga Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) sudah merilis data proyeksi pertumbuhan ekonomi RI kuartal I/2024.
Di dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Bank Indonesia (BI), dan beberapa ekonom dan analis juga sudah memaparkan ramalannya terkait data perekonomian Indonesia pada awal tahun ini.
Sebagai informasi, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% (year-on-year/yoy). Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 yang mencapai 5,03% (yoy).
Berikut rangkuman proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2024
1. IMF
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 di angka 5%.
Baca Juga
Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2024, IMF tak mengubah proyeksinya terhadap ekonomi Indonesia di angka 5%. Setidaknya IMF telah konsisten terhadap prospek ekonomi Tanah Air dalam tiga laporan berturut-turut.
Meski mempertahankan prospek ekonomi tahun ini, namun IMF terpantau mengerek proyeksi ekonomi RI pada 2025 menjadi 5,1%.
Dalam WEO edisi sebelumnya, IMF secara kompak memberikan angka 5% terhadap proyeksi ekonomi RI, baik pada 2023, 2024, maupun 2025.
Hal itu sejalan dengan IMF menyebutkan bahwa negara berkembang yang tergabung dalam G20, salah satunya Indonesia, memegang peran penting bagi aktivitas ekonomi global. Utamanya, sebagai produsen utama terbesar untuk transisi energi, yakni nikel.
2. Bank Dunia
Bank Dunia ata World Bank meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan sebesar 4,9%.
Artinya, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2023 sebesar 5,05%.
Proyeksi tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).
“Kami memproyeksikan perlambatan ekonomi Indonesia yang sedikit melambat, dengan pertumbuhan dari 5% menjadi 4,9% pada tahun kalender ini,” katanya.
Satu mengatakan proyeksi tersebut masih dapat berubah sejalan dengan perkembangan ekonomi ke depan.
Menurutnya, dengan perkiraan sebesar 4,9%, ekonomi Indonesia masih tumbuh kuat, bahkan, merupakan salah satu negara di dunia yang akan terus tumbuh dengan bank.
“Ini masih sangat awal di tahun ini dan proyeksi tersebut dapat berubah. Namun, itulah yang kita lihat hari ini,” tuturnya.
3. OECD
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan perekonomian global tumbuh lebih cepat daripada yang diperkirakan dalam beberapa bulan terakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dalam Economic Outlook edisi Mei 2024, OECD mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2024 di level 3,1% dan naik tipis menjadi 3,2% tahun depan. Proyeksi ini lebih tinggi dari proyeksi dalam laporan Februari 2024 yang sebesar 2,9% untuk 2024 dan 3% pada 2025.
OECD mengatakan proyeksi ini didorong oleh laju inflasi bergerak turun lebih cepat daripada yang diperkirakan dengan target-target bank-bank sentral.
Penurunan inflasi yang lebih cepat dari yang diperkirakan menjadi dasar bagi bank-bank sentral utama untuk memulai penurunan suku bunga di paruh kedua tahun ini sementara juga mendorong kenaikan pendapatan konsumen.
Namun, OECD memperingatkan kecepatan pemulihan sangat berbeda di berbagai wilayah. OECD mengatakan bahwa lesunya ekonomi Eropa dan Jepang diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi AS yang berakselerasi.