Bisnis.com, JAKARTA — Prevalensi merokok pada anak dan beban penanganan kesehatan dari dampak rokok menjadi dua dari sejumlah dampak peredaran rokok di Tanah Air. Untuk menekan jumlah anak yang merokok dan beban penanganan kesehatan dari dampak rokok, pemerintah memberlakukan cukai rokok.
Sementara itu, beban penanganan kesehatan dari dampak rokok bisa mencapai Rp27,7 triliun setiap tahun. Jumlah tersebut bisa meningkat jika jumlah perokok terus bertambah. Terkait cukai rokok, pemerintah memutuskan menaikan cukai rokok rata rata sebesar 10 persen selama dua tahun berturut-turut, pada periode 2023 dan 2024.
Kebijakan tersebut membuat kalangan pelaku industri hasil tembakau (IHT) menyampaikan keberatan. Kebijakan yang mulai berlakupada 1 Januari 2023 tersebut dinilai akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
Kenaikan cukai rokok juga dinilai akan semakin menyusahkan pelaku ekonomi kecil, khususnya UMKM yang selama ini berjualan produk IHT. Meski pemerintah tidak terang-terangan menjalankan kebijakan “suntik mati” terhadap IHT, kalangan industri ini merasakan napas mereka yang kian sesak.
Berita tentang industri rokok tahun depan menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (27/12/2022). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id .
Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id:
Baca Juga
Tumpang Tindih Aturan, Pembentukan PPPSRS Banyak Hambatan
Konflik dan kisruh saat pembentukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) di beberapa apartemen atau rumah susun (rusun) masih sering terjadi. Hal itu disinyalir karena aturan yang berlaku masih multitafsir dan adanya intervensi dari berbagai pihak yang sarat kepentingan.
Seperti yang dialami pemilik dan penghuni Apartemen MTH Square yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Meski sudah 10 tahun diserahterimakan dan beroperasi, namun apartemen tersebut belum memiliki PPPSRS.
Padahal, merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun pasal 59 ayat (2) ditegaskan bahwa masa transisi pengelolan rusun dari pelaku pembangunan (pengembang) kepada PPPSRS yaitu paling lama satu tahun sejak penyerahan pertama kali unit kepada pemilik.
Kemudian di pasal 75 ayat (1) dinyatakan bahwa pelaku pembangunan wajib memfasilitasi terbentuknya PPPSRS paling lambat sebelum masa transisi berakhir tanpa dikaitkan dengan belum terjualnya seluruh unit sarusun (satuan rumah susun).
Pengetatan Likuiditas Jadi Ancaman bagi Perbankan pada 2023
Isu pengetatan likuiditas bakal menjadi tantangan bagi industri perbankan tahun depan. Meski suku bunga bakal makin tinggi, gairah permintaan kredit pelaku industri diperkirakan akan tetap tinggi sehingga menjadikan dana simpanan di bank cenderung menipis.
Selama periode awal pandemi, kalangan perbankan menjadi penampung dana masyarakat yang tidak diputar dalam aktivitas ekonomi, seiring dengan lesunya aktivitas bisnis dan konsumsi. Pada saat yang sama, permintaan kredit terhambat, bahkan mengalami restrukturisasi masif. Alhasil, perbankan mengalami kelebihan likuiditas.
Namun, memasuki tahun 2022, kondisi perlahan membaik. Masyarakat dan dunia usaha kembali optimistis untuk melakukan aktivitas ekonomi, seiring dampak pandemi yang mulai mereda. Seiring dengan itu, permintaan kredit makin tinggi, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melambat.
Kondisi ini pun secara perlahan mulai menjadikan likuiditas perbankan mengetat, tecermin dari rasio kredit berbanding DPK atau loan to deposit ratio (LDR) yang makin tinggi.
"Euthanasia" Industri Rokok, Kenaikan Cukai Berlaku Januari 2023
Menurut Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Provinsi NTB Sahmihuddin, saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,0 persen sampai -5,3 persen, setiap satu persen kenaikan cukai rokok berpotensi menurunkan angka penjualan sigaret sebanyak 1,61 miliar batang.
"Dengan demikian, apabila kenaikan cukai rokok selama dua tahun berturut turut masing-masing rata-rata sebesar 10 persen, berarti akan ada penurunan penjualan sigaret lebih dari 16,1 miliar batang," ujarnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (24/12/2022).
Menurutnya, kenaikan cukai rokok yang terus-menerus dilakukan setiap tahun, tanpa mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi, cukup ampuh menurunkan produksi sigaret bercukai atau rokok legal. Akhirnya, banyak perusahaan rokok tutup atau mati.
Matinya perusahaan rokok, selain menutup lapangan pekerjaan, menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Hal itu, juga semakin menyengsarakan petani tembakau yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rusia Lanjutkan Pengiriman Gas ke Eropa
Rusia mengonfirmasi untuk melanjutkan pasokan gas kepada Eropa melalui pipa Yamal-Eropa setelah dihentikan karena perang geopolitik dengan Benua Biru. Hal ini tetap dilakukan di tengah kesepakatan pembatasan gas (price cap) pada Moskow.
Kembalinya pembukaan pipa gas yang dioperatori Gazprom Rusia ini didasarkan oleh masih adanya permintaan dari Eropa.
"Pasar Eropa masih relevan karena masih ada kelangkaan gas dan kami punya kesempatan untuk melanjutkan pasokan. Contohnya, pipa Yamal-Eropa yang dihentikan karena alasan politik dan tidak terpakai," ujar Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak yang dikutip CNN dari kantor berita Rusia TASS pada Minggu (26/12/2022).
Perlu diketahui, pipa ini menjadi jalur pengiriman gas antara Yamal ke Polandia dan Jerman via Belarusia. Sistem pipa ini ditutup sejak Mei, hanya 44 jam setelah Ukraina mengatakan bahwa Rusia menyabotase aliran gas alam ke Eropa, seperti dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti. Pasokan gas dari Jerman ke Polandia juga dihentikan sementara pada Desember.
Anjloknya Transaksi & Setitik Harapan Kebangkitan Aset Kripto
Guncangan pada pasar global menjadi penyebab utama menurunnya nilai transaksi aset kripto di Indonesia sepanjang tahun 2022. Meski begitu aset digital tersebut dinilai masih memiliki setitik harapan untuk bangkit dalam jangka panjang.
Adapun penurunan nilai transaksi tersebut tidak telepas dari efek domino dari sentimen-sentimen dari luar negari. Misalnya saja, langkah bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang memang sikap hawkish dalam ambil keputusan kenaikan suku bunga, hingga runtuhnya beberapa platform kripto di beberapa negara.
Pada Januari 2022, salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar Bitcoin mencatatkan penurunan terbesarnya sejak awal 2018. Bahkan Bitcoin tenggelam hingga ke posisi US$33.000 per koin pada Januari, tak sampai separuh dari posisi tertingginya di US$69.000 pada tiga bulan sebelumnya.
Sejumlah otoritas moneter di berbagai negara telah memperingatkan nasabah agar tidak terjerumus dengan perdagangan kripto yang sangat volatil. Suratnya datang setelah Bitcoin mencapai masa sulit, jatuh hampir 40 persen dari puncak November.