Bisnis.com, JAKARTA - Industri properti dinilai tidak terpengaruh terhadap pandemi Covid-19 yang kini sudah kian terkendali.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit optimistis sektor properti akan terus cerah hingga 2023. Terlebih, dampak pandemi Covid-19 sudah tidak seperti pada 2020.
Pasalnya, selama dua tahun terakhir e-commerce menyumbang potensi besar pada sektor properti, di mana kebiasaan berbelanja di e-commerce berganti dan kembali ke mode normal. Hal tersebut mempengaruhi minat pada pergudangan modern, tidak hanya Jakarta namun juga kota-kota sekitarnya.
“Ini hanya bagian dari tren, sektor properti bisa mengambil momentum dan menyadari potensi dari ketidakpastian situasi pandemi dengan menghadirkan pergudangan modern. Sementara, landed house terus meningkat hingga mencapai angka tertinggi seiring dengan menguatnya daya beli,” jelasnya, Sabtu (17/12/2022).
Dia menuturkan prediksi pertumbuhan properti khususnya sektor industri ritel juga diperkirakan akan perlahan bangkit kembali. Minat masyarakat untuk datang ke pusat perbelanjaan tidak akan berubah kendati sudah marak budaya belanja online.
“Beda dengan pandangan orang bahwa mall akan tutup karena semua orang akan beralih ke online, tetapi ternyata kan nggak,” jelasnya.
Baca Juga
Panangian berpendapat meskipun terjadi pembatasan aktivitas dan kinerja yang terjadi pada 2020 dan 2021, dan pembatasan yang terjadi pada beberapa sektor bisnis tertentu, tetapi berkat pandemi, membuat pengembang makin sadar untuk melakukan penyesuaian potensi guna menawarkan produk ke pasar dengan berbagai fitur maupun keunggulan lain yang lebih spesifik.
“Permintaan gudang logistik modern khususnya untuk kebutuhan e-commerce yang menjadi pendorong utamanya, karena persediaan yang terbatas, gudang multi penyewa bisa relatif lebih cepat tersewa sehingga untuk segmen ini sangat sehat,” ujarnya.