Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran infrastruktur jalan yang mempermudah akses antarwilayah menjadi berkah bagi pengembang properti. Hal ini terjadi untuk properti di wilayah Tangerang dan Depok yang secara tahunan mengalami kenaikan harga yang tinggi.
Marine Novita selaku Country Manager Rumah.com menerangkan, tren kenaikan harga diproyeksi masih terjadi pada 2023, mengingat Kementerian PUPR mengalokasikan dana Rp392 triliun untuk pembangunan infrastruktur, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu Rp363 triliun.
"Kita lihat juga data dari BPJT [Badan Pengatur Jalan Tol] ada 16 ruas yang dibangun di tahun 2022 ini. Nah, yang paling menarik adalah Tol JOR II yang paling seksi saya sebut," kata Marine dalam kegiatan Indonesia Property Market Outlook & Tren Real Estate 2023, Kamis (15/12/2022).
Hal ini dikarenakan, JORR II memiliki rute Serpong-Cinere dan Cinere - Cimanggis. Jalan tersebut menjadi konektivitas antardua wilayah besar, yaitu Tangerang Raya dan Depok. Tak heran jika harga properti di kedua wilayah tersebut naik pesat.
Berdasarkan data Rumah.com, harga properti di Kabupaten Tangerang naik 28 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal ketiga 2022, sementara Depok dan Bogor naik 10 persen yoy pada kuartal yang sama.
Untuk itu, properti yang dekat dengan jalan tol JORR II Jakarta masih menjadi incaran yang menghubungkan dua wilayah penyangga Jakarta.
Demikian pula, Kabupaten Tangerang yang terdampak positif dengan kehadiran tol JORR II dan tol Serpong-Balaraja Seksi 1A. Adapun, kawasan yang diuntungkan dari jalan tol tersebut yaitu Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan.
Hal ini terlihat dari indeks permintaan per tahun yang naik 19 persen di Cisauk, sementara di Pagedangan naik 42 persen per tahun.
Depok juga menjadi wilayah strategis dengan kehadiran Tol JORR II, di mana wilayah yang terdampak positif adalah Bojongsari dan Sawangan. Apalagi, adanya mal bertaraf menengah atas membuat kedua wilayah tersebut semakin diminati.
Secara keseluruhan, Rumah.com Indonesia Property Market Index yang menunjukkan indeks harga properti naik tipis sebesar 1 persen secara kuartalan, sementara secara tahunan naik sebesar 4,9 persen. Kenaikan indeks harga didorong oleh kenaikan harga rumah tapak sebesar 5,8 persen per tahun.