Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) mengungkapkan sebanyak 8 proyek investasi berkelanjutan telah diminati oleh investor.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan dalam expose dan launching Peta Peluang Investasi 2022, di Hotel Conrad, Nusa Dua, Bali, Jumat (16/12/2022).
Adapun, 5 dari 8 proyek yang diminati tersebut antara lain seperti proyek perkebunan pisang terintegrasi dengan industri pengolahannya, industri Bioetanol, industri garam farmasi di Jawa Timur, dan Industri Wing In Ground di Kepulauan Riau.
Selanjutnya, industri alat dan kesehatan serta hortikultura komoditas jeruk siam madu di Sumatera Utara dan budidaya rumput laut di Sulawesi Selatan, dan peternakan sapi pedaging terintegrasi di NTB. Kendati demikian, peminatan calon investor masih dalam tahap penjajakan awal.
“Alhamdulillah sudah ada 8 penjajakan awal. Sudah dilirik oleh calon investor,” kata Indra, Jumat (16/12/2022).
Adapun calon investor yang berminat pada 8 proyek tersebut sebagian besar berasal dari dalam negeri.
Ditemui terpisah, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan nantinya proyek-proyek tersebut akan ditawarkan melalui website yang sudah ada yakni http://regionalinvestment.bkpm.go.id. Semua informasi lengkap telah tercantum secara lengkap dalam website tersebut.
Selain itu, Kementerian Investasi/BKPM nantinya akan melakukan promosi dengan melibatkan investor luar dengan pemilik proyek yang ada di kabupaten/kota, baik secara virtual maupun tatap muka.
Perlu diketahui, Kementerian Investasi/BKPM pada 2020-2021 telah menyusun proyek yang berlokasi di 33 provinsi dengan nilai investasi Rp 155,12 Triliun. Investor sudah menunjukkan minat dari 10 proyek menjadi 14 proyek senilai Rp 49,82 Triliun, namun BKPM belum bisa menyampaikan secara lengkap lantaran masih berstatus NDA (Non-Disclosure Agreement).
Kemudian, pada tahun ini, BKPM telah menyusun 22 proyek berlokasi di 13 Provinsi di sektor Sumber Daya Alam dan Industri Manufaktur dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan dengan indikasi nilai investasi sebesar Rp37,32 triliun yang siap ditawarkan kepada investor.