Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) tidak akan menerapkan pembatasan penggunaan rest area selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business, Tita Paulina, mengatakan tidak ada pembatasan seperti yang diterapkan saat arus mudik Lebaran.
Namun, Jasa Marga akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menutup rest area apabila nantinya rest area telah melebihi kapasitas.
"Saat ini tidak ada lagi pembayasan si rest area tapi kami tetap mengimbau untuk waktu beristirahat secukupnya di rest area dan untik meninggalkan rest area khususnya di jam puncak," kata Tita dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (15/12/2022) di Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator, Yoga Tri Anggoro, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
Menurutnya, jika mengacu pada proyeksi jumlah lalu lintas yang keluar Jabodebek sebesar 2,73 juta kendaraan, maka antisipasi rekayasa lalu lintas contra flow telah dinilai cukup.
Namun, Yoga menjelaskan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas Nataru, rekayasa lalu lintas yang disiapkan akan sama saat persiapan Mudik Idulfitri 2022.
"Kita melihat situasional juga yang kita siapkan berdasarkan analisa proyeksi lalin yang kita analisa kita siapkan atau prediksi kita mainkan contra flow, masih bisa mengantisipasi kepadatan, tapi kita prepare worst case, kita menyiapkan sama seperti Lebaran, meskipun kita prediksi lainnya tidak sampai Lebaran," ujarnya.
Sebelumnya, Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, mengatakan pada periode Nataru tahun ini volume lalu lintas diprediksi mencapai 2,7 juta kendaraan.
Dia menjelaskan proyeksi itu mengacu pada tren volume lalu lintas pada masa normal sebelum periode Nataru dan pada masa Nataru 2019.
Dia memaparkan bahwa proyeksi 2,7 juta kendaraan yang akan keluar wilayah Jabodebek pada periode Nataru meningkat 2,6 persen jika dibandingkan dengan Nataru 2021, sedangkan jika dibandingkan dengan volume lali lintas normal meningkat 8,4 persen.