Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Transisi Energi, Anak Usaha Pertamina Agresif Lakukan Eksplorasi

Anak usaha Pertamina melakukan sederet program yang mendukung target pemerintah untuk Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 mendatang.
Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang tahun 2022, subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) PHE menjalankan strategi operasi masif dan agresif melalui pengeboran eksplorasi yang menghasilkan penambahan sumber daya 2C terambil sebesar 144 MMBO untuk minyak dan 931 BCFG untuk gas. Hal ini dilakukan demi peningkatan kinerja untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri juga untuk  mendukung ketahanan energi nasional.

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), komposisi bauran besaran energi Indonesia diperkirakan akan didominasi oleh Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2050 mendatang. Lalu dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional, energi minyak dan gas juga diproyeksikan masih akan tetap berperan, seperti tahun 2021 lalu.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengungkap PHE juga melakukan sederet program yang mendukung target pemerintah untuk Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 mendatang.

“Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah pada tahun 2060, PHE memiliki strategi transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS),” ungkap Muharram Jaya dalam kegiatan Energy & Mining Editor Society (E2S) Awards, pada Senin, (12/12/2022).

Penemuan cadangan gas ini, menurut Muharram didukung dari keberhasilan pengeboran eksplorasi sumur Sungai Gelam Timur-1, Wilela-001, Bajakah-001, Kolibri-1, Manpatu-1X, Markisa-001, dan GQX yang telah divalidasi besaran sumber dayanya di tahun 2022, sementara untuk discovery R-2, S-2, Sungai Rotan-1, dan Kembo-001 akan dicatatkan di tahun 2023.  

Selain itu, Muharram menuturkan sebagai bagian dari value chain Pertamina integrated energy company, PHE juga didukung oleh infrastruktur Subholding Gas. PHE menetapkan berbagai teknologi terkini dalam melakukan kegiatan eksplorasi. Seperti 2D Seismic Broadband dengan Panjang lintasan lebih dari 32.000 km yang merupakan Survei Seismic Offshore terpanjang di Asia Pasifik selama 10 tahun terakhir. 

Teknologi terkini lain seperti Full Tensor Gradiometry (FTG) yang baru pertama kali digunakan di Indonesia, serta 2D Vibroseis Acquisition yang memiliki teknologi mutakhir untuk evaluasi target sub-vulkanik yang lebih baik melalui penerima nirkabel. 

Sebelumnya, PHE juga berinovasi dengan penggunaan LPG Production Booster System di Kilang Badak LNG Bontang. Muharram menyebut, teknologi tersebut dapat meningkatkan produksi LPG untuk wilayah Bontang hingga 323% sebesar 603 M3 per hari. Selain itu, Muharram juga berharap, melalui LPG Production Booster System ini dapat mengurangi impor LPG dan membantu penurunan emisi karbon. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper