Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman Neraca Perdagangan, Ekonom Bank Permata Ramal Surplus

Neraca dagang pada November 2022 diperkirakan tetap surplus namun turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Permata memperkirakan surplus neraca perdagangan November 2022 turun dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut neraca perdagangan Indonesia pada November 2022 masih mengalami surplus sebesar US$5,18 miliar atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$5,67 miliar.

“Neraca dagang bulan November 2022 diperkirakan tercatat surplus U$5,18 miliar dengan kinerja ekspor diperkirakan berkisar 10,37 persen (year-on-year/yoy) sementara impor diperkirakan tumbuh 3,65 persen,” kata Josua, Selasa (13/12/2022).

Josua menuturkan, dari sisi ekspor, kinerja ekspor pada bulan ini ditopang oleh naiknya harga komoditas ekspor seperti CPO (crude palm oil) yang mencatatkan kenaikan rata-rata sebesar 9,38 persen (month-to-month/mtm) sepanjang November, meskipun harga komoditas ekspor seperti batu bara tercatat turun sebesar 10,73 persen secara bulanan.

Sementara, kinerja impor diprediksi bakal ditopang oleh impor non-migas.

“Mengingat aktivitas manufaktur domestik masih tercatat dalam fase yang ekspansif,” ujarnya.

Adapun impor migas diramal cenderung menurun terbatas, terindikasi dari rata-rata harga minyak mentah global yang turun sepanjang November.

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan neraca dagang mengalami surplus di kisaran US$4 miliar - US$4,2 miliar.

“Ini di dorong kenaikan impor seiring akhir tahun,” ujar Riefky.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang pada Oktober 2022 kembali mencatatkan surplus sebesar US$5,67 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$4,97 miliar.

Surplus neraca dagang pada Oktober 2022 berasal dari meningkatnya surplus neraca dagang non migas dan perbaikan defisit neraca dagang migas, dimana masing-masing tercatat sebesar US$7,66 miliar dan US$1,99 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper