Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jelang Pengumuman Neraca Perdagangan, Ekonom Bank Permata Ramal Surplus

Neraca dagang pada November 2022 diperkirakan tetap surplus namun turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 13 Desember 2022  |  22:04 WIB
Jelang Pengumuman Neraca Perdagangan, Ekonom Bank Permata Ramal Surplus
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Permata memperkirakan surplus neraca perdagangan November 2022 turun dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut neraca perdagangan Indonesia pada November 2022 masih mengalami surplus sebesar US$5,18 miliar atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$5,67 miliar.

“Neraca dagang bulan November 2022 diperkirakan tercatat surplus U$5,18 miliar dengan kinerja ekspor diperkirakan berkisar 10,37 persen (year-on-year/yoy) sementara impor diperkirakan tumbuh 3,65 persen,” kata Josua, Selasa (13/12/2022).

Josua menuturkan, dari sisi ekspor, kinerja ekspor pada bulan ini ditopang oleh naiknya harga komoditas ekspor seperti CPO (crude palm oil) yang mencatatkan kenaikan rata-rata sebesar 9,38 persen (month-to-month/mtm) sepanjang November, meskipun harga komoditas ekspor seperti batu bara tercatat turun sebesar 10,73 persen secara bulanan.

Sementara, kinerja impor diprediksi bakal ditopang oleh impor non-migas.

“Mengingat aktivitas manufaktur domestik masih tercatat dalam fase yang ekspansif,” ujarnya.

Adapun impor migas diramal cenderung menurun terbatas, terindikasi dari rata-rata harga minyak mentah global yang turun sepanjang November.

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan neraca dagang mengalami surplus di kisaran US$4 miliar - US$4,2 miliar.

“Ini di dorong kenaikan impor seiring akhir tahun,” ujar Riefky.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang pada Oktober 2022 kembali mencatatkan surplus sebesar US$5,67 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$4,97 miliar.

Surplus neraca dagang pada Oktober 2022 berasal dari meningkatnya surplus neraca dagang non migas dan perbaikan defisit neraca dagang migas, dimana masing-masing tercatat sebesar US$7,66 miliar dan US$1,99 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Neraca Perdagangan bank permata
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top