Bisnis.com, JAKARTA - Tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, meledak pada Jumat (9/12) pagi. Sejumlah pekerja tambang dilaporkan menjadi korban tertimbun dalam peristiwa tersebut.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Heri Martinus mengonfirmasi kejadian ledakan tersebut. Ledakan tambang itu diketahui terjadi di area pertambangan PT Nusa Alam Lestari, Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto sekitar pukul 08.30 WIB. Lokasinya berada pada lubang SD C2 atau lori 2.
"Menurut informasi inspektur tambang benar terjadi ledakan. Bukan tambang ilegal, tapi dikelola PT Nusa Alam Lestari," katanya, Jumat (9/12/2022).
Heri mengaku belum mengetahui pasti penyebab ledakan tersebut karena masih dalam pencarian korban. Penyebab ledakan akan diselediki oleh aparat kepolisian.
Sementara itu, berdasarkan data Basarnas Padang sebanyak 12 orang dilaporkan tertimbun ledakan tambang batu bara di pertambangan PT Nusa Alam Lestari itu.
Menurut penelusuran Bisnis, PT Nusa Alam Lestari merupakan perusahaan tambang yang memegang izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi untuk tambang batu bara yang berlaku hingga 2030. Perusahaan tersebut memiliki luas konsesi 94,2 hektare (ha).
Baca Juga
Berdasarkan Minerba One Data Indonesia (MODI) ESDM, PT Nusa Alam Lestari dimiliki oleh perorangan dengan pemegang saham mayoritas sebesar 90 persen bernama Bakhrial. Pemegang saham lainnya, yakni Armedi Agus (7 persen) dan Puguh Wijanarko (3 persen).
Adapun, Bakhrial menjabat sebagai komisaris perusahaan, sementara Armedi Agus sebagai direktur perusahaan.