Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Inflasi Diproyeksi Balik ke Level 3 Persen Tahun Depan

Berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi pada Oktober 2022 masih tercatat tinggi, atau sebesar 5,71 persen secara tahunan.
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). /Bisnis-Abdurachman
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi diproyeksi akan melandai dan kembali ke level 3 persen pada 2023, setelah mengalami peningkatan yang tinggi pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan tingkat inflasi pada 2023 akan kembali pada kisaran 2 hingga 3 persen, dari tahun ini yang diperkirakan mencapai kisaran 5,7 hingga 6 persen.

“Dari sisi inflasi kita prediksikan lebih rendah, dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 5,7–6 persen, tahun depan kita proyeksikan inflasi kembali ke kisaran 2–3 persen,” katanya, Rabu (23/11/2022).

Faisal mengatakan, tingkat inflasi pada tahun ini, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun pertama pandemi, tidak akan berdampak signifikan pada konsumsi masyarakat secara agregat.

“Kenaikan harga barang ini jelas menggerus daya beli kalangan bawah, tapi kalau kita lihat dampaknya ke konsumsi swasta secara agregat, tidak terlalu banyak mengganggu,” jelasnya.

Dia bahkan memperkirakan konsumsi masyarakat akan tumbuh lebih kuat pada tahun depan, melampaui level pra pandemi, meski masih berpotensi mengalami perlambatan akibat tekanan ekonomi global.

Hal ini pun telah tercermin dari konsumsi rumah tangga dalam dua kuartal terakhir yang semakin menguat. Salah satu indikatornya  adalah indeks penjualan riil yang telah hampir menyamai level pra pandemi pada kuartal III/2022.

Kinerja penjualan eceran, bahkan diproyeksikan akan meningkat hingga ke level sebelum pandemi Covid-19 pada kuartal IV/2022 ini.

Konsumsi rumah tangga tersebut diproyeksi masih akan menjadi kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi pada tahun depan, yang diperkirakan mencapai kisaran 4,5 hingga 5 persen.

Adapun, berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi pada Oktober 2022 masih tercatat tinggi, sebesar 5,71 persen secara tahunan.

Perkembangan inflasi tersebut masih dipengaruhi oleh kelompok inflasi pangan atau volatile food turun yang tercatat sebesar 7,19 persen secara tahunan.  

Selain itu, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices tercatat sebesar 13,28 persen secara tahunan.

Inflasi inti tercatat sebesar 3,31 persen secara tahunan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, sebagai dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper