Bisnis.com, BADUNG - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyerahkan estafet Presidensi G20 dari Indonesia ke India.
Jokowi menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan Presidensi G20 berikutnya dan mendapatkan amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan global serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif.
"Pemulihan global serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan Perdana Menteri India Narendra Modi," ujar Jokowi saat menutup KTT G20 Bali yang digelar di The Apurva, Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Rabu sore (16/11/2022).
Jokowi juga menambahkan Indonesia akan terus mendukung kesuksesan G20 India baik sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari Troika. Dia juga meminta para pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung Presidensi India pada 2023.
"Menandai berakhirnya presidensi Indonesia di G20 secara resmi. Saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku presidensi G20 berikutnya," ujar Jokowi sambil menyerahkan palu Presidensi G20 ke PM India Narendra Modi.
Diberitakan sebelumnya, para pemimpin G20 telah mengesahkan deklarasi atau Leaders' Declaration dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali. Dalam deklarasi tersebut, terdapat lima poin yang disepakati negara anggota G20.
Pertama, Anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi. Para Anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global.
"Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi Declaration Leaders.
Kedua, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
"Serta meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk dan energi."
Keempat, para Anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
"Kami meminta Multilateral Development Banks untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global."
Terakhir, para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.