Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Batu Bara, Ekspor RI hingga Oktober 2022 Tembus Rp3.799 Triliun

Komoditas bahan bakar mineral seperti batu bara menyumbang 19,61 persen terhadap capaian ekspor Januari-Oktober 2022.
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia. /Bloomberg-Dadang Tri
Seorang pekerja berjalan di atas tumpukan batu bara di Indonesia. /Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$244,14 miliar atau Rp3.799,17 triliun ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral seperti batu bara.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan total nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan sebesar 30,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Nilai ekspor sepanjang Januari hingga Oktober 2022 tercatat mencapai US$244,14 miliar, meningkat 30,97 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun lalu,” katanya pada Selasa (15/11/2022).

Berdasarkan pangsanya, ekspor Indonesia terbesar disumbang oleh sektor nonmigas yang mencapai 94,46 persen dari total ekspor secara keseluruhan.

Setianto menjelaskan, nilai ekspor nonmigas pada periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$230,62 miliar, meningkat 30,61 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu, kontributor ekspor nonmigas terbesar sepanjang Januari hingga Oktober 2022 yaitu komoditas bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan atau nabati. Ekspor bahan bakar mineral tercatat mencapai US$45,22 miliar, dengan share sebesar 19,61 persen dari total ekspor Indonesia hingga Oktober 2022.

Di samping itu, ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati tercatat mencapai US$29,68 miliar, dengan share mencapai 12,87 persen.

Setianto menambahkan, ekspor sepanjang Januari hingga September 2022 tercatat meningkat positif pada seluruh sektor.

Nilai ekspor tertinggi tercatat pada sektor industri pengolahan sebesar US$173,20 miliar atau tumbuh 20,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu, peningkatan tertinggi dicatatkan oleh sektor tambang dan lainnya sebesar 82,68 persen, dengan nilai mencapai US$53,52 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper