Bisnis.com, BADUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, pemerintah tak akan menunda normalisasi defisit pada anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN maksimal 3 persen pada 2023 mendatang.
Sri Mulyani menyampaikan, kebijakan tersebut sudah dipikirkan secara matang berdasarkan asumsi yang sudah dikalibrasi dengan baik.
“Tidak, kami sudah menyetujuinya dengan dialog bersama DPR dalam APBN 2023 pada akhir September dan kita sudah berkomitmen untuk mengembalikan defisit ke level 2,8 persen,” kata Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga
Diakuinya, kondisi ekonomi Indonesia masih akan dihantui berbagai tantangan pada tahun depan. Apalagi, kebijakan yang diambil cukup berisiko di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi.
Kendati demikian, Sri Mulyani menyebut pihaknya akan selalu bersiap terhadap berbagai tantangan yang ada.
Sama halnya dengan harga komoditas yang dapat naik dan turun dengan cepat, Sri Mulyani melihat hal yang sama terjadi pada produk minyak sawit Indonesia dan juga batu bara. Namun, dia optimistis pemerintah mampu mengelola dengan baik volatilitas komoditas tersebut sembari menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri.