Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil: Momentum G20 untuk Tarik Investor ke Indonesia

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dimanfaatkan momen KTT G20 Bali untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/ BKPM akan memanfaatkan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022 untuk menarik investor, baik dalam negeri maupun luar negeri agar menanamkan modalnya di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hal tersebut dilakukan mengingat target investasi yang kembali naik menjadi Rp1.400 triliun pada 2023 mendatang, dibandingkan 2022 yang ditargetkan Rp1.200 triliun.

“Momentum G20, akan dijadikan momentum strategis dan terukur, dan kita akan memanfaatkan ini dalam rangka bagaimana meyakinkan para investor, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk tetap survive dan percaya kepada Indonesia dalam menanamkan modalnya di negara kita,” kata Bahlil dalam konferensi pers ‘Investasi Terus Tumbuh Topang Pertumbuhan Ekonomi’ yang digelar secara virtual, Kamis (10/11/2022).

Adapun, dalam puncak gelaran G20 nanti, pemerintah akan terus membahas terkait transformasi ekonomi melalui hilirisasi. Bahlil menegaskan hilirisasi ini tidak hanya dalam konteks nikel, namun juga turunan lain seperti hilirisasi pangan dan energi yang dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina.

Bahlil menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat pada Rabu (9/11/2022), mengarahkan untuk membangun suatu master plan terkait perencanaan hilirisasi SDA terutama gas.

Kementerian Investasi juga sudah membangun ekosistem perencanaan di sektor pangan, lantaran pangan menjadi instrumen penting untuk menciptakan kawasan lapangan pekerjaan baru dan pertumbuhan baru. Sebab, Bahlil menilai sektor ini tidak memerlukan banyak investasi, namun mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru khususnya di daerah.

Selain itu, Bahlil akan kembali membawa 4 poin yang sudah disepakati dalam pertemuan tingkat menteri terkait hilirisasi dan penciptaan nilai tambah, kolaborasi pemda dan UMKM, pemerataan investasi yang dilakukan baik di negara maju maupun berkembang, dan Bali Kompendium.

“Itu menjadi bagian yang akan dibicarakan di tingkat kepala negara,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper