Bisnis.com, JAKARTA - PT Lion Express atau Lion Parcel, anak usaha Lion Air, mencatat pertumbuhan transaksi lebih dari 50 persen pada kuartal III/2022 dibandingkan dengan tahun lalu.
Capaian Lion Parcel itu diharapkan bisa terus konsisten sekaligus dengan menciptakan berbagai inovasi jelang akhir 2022, ketika ada prediksi ancaman resesi global dan pelemahan ekonomi pada 2023.
Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto mengatakan bahwa akan terus menyempurnakan ekosistem logistik perusahaan yang melayani pengiriman first mile, middle mile, dan last mile.
"Kami menyadari bahwa logistik merupakan industri yang sangat dinamis, sehingga dibutuhkan inovasi berkelanjutan untuk dapat terus berkembang dan berkompetisi dalam menjawab permintaan para pelanggan," terangnya dikutip dari siaran pers, Rabu (9/11/2022).
Salah satu inovasi teranyar yang dikembangkan Lion parcel yakni komitmen jaminan kepastian lewat program PASTI. Program baru Lion Parcel itu memberikan jaminan kepada pelanggan jika paketnya telat sehari dengan mengganti biaya ongkos kirim (ongkir).
Lewat program tersebut, Lion Parcel akan memastikan pengembalian ongkir kepada pelanggan layanan ONEPACK, REGPACK, dan JAGOPACK jika pengiriman yang dilakukan mengalami keterlambatan sehari dari waktu yang telah dijanjikan pada resi atau Surat Tanda Terima (STT) yang diberikan saat barang diserahkan.
Baca Juga
Chief Executive Officer Lion Parcel Farian Kirana mengatakan adanya program baru itu menjadi dukungan perusahaan bagi masyarakat di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.
"Program PASTI merupakan penegasan atas komitmen berkelanjutan Lion Parcel dalam menyediakan kepastian layanan yang pasti paling murah, pasti terjamin keamanannya, pasti tepercaya, dan kini pasti dijamin tepat waktu lewat jaminan ongkos kirim kembali apabila paket mengalami keterlambatan pengiriman," ujarnya.
Selain inovasi program baru, Lion mendorong perluasan platform sampai dengan saat ini menjadi mitra pengiriman eksklusif bagi sejumlah brand ternama hingga UMKM lokal.