Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Bisnis Logistik Cold Chain, ASSA Suntik Anak Usaha Hampir Rp10 miliar

ASSA pun menyuntikkan dana senilai Rp9,99 miliar ke anak perusahaan yakni PT Adi Sarana Investindo (ASI).
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Armada Tbk. (ASSA) menyuntikkan dana senilai Rp9,99 miliar ke anak perusahaan, PT Adi Sarana Investindo (ASI) untuk berekspansi ke logistik dingin atau cold chain.

Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto menjelaskan bisnis cold chain atau rantai dingin meliputi rantai pasok yang menjaga suhu barang agar tetap rendah. Mulai dari produksi, penyimpanan, distribusi, dan

logistik terkait untuk menjaga kualitas produk tertentu. Dia mencontohkan seperti produk pertanian segar, makanan laut, makanan beku, film, fotografi, bahan-bahan kimia, dan produk farmasi.

Sebagai tindak lanjutnya, ASSA pun menyuntikkan dana senilai Rp9,99 miliar ke anak perusahaan yakni PT Adi Sarana Investindo (ASI). Meski demikian, peningkatan modal yang merupakan transaki afiliasi tersebut tidak memiliki benturan kepentingan, sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur di dalam POJK No.42/2020.

“Ekspansi ke bidang cold chain ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan model bisnis end to end logistic dari ASSA Group. Melalui tambahan layanan cold chain ini, ASSA Group berharap bisa memenuhi berbagai bentuk kebutuhan jasa pengiriman dari pelanggan,” ujarnya melalui keterangan resminya, Selasa (8/10/2022).

Dia juga berharap, ke depannya ASSA bisa memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat dalam berbagai bentuk jasa pengiriman. Prodjo meyakini bahwa ke depannya kebutuhan cold chain solution juga semakin bertumbuh.

Pada Januari-September, Perseroan membukukan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp123,57 miliar atau naik sebesar 41 persen dari Rp87,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat ini, ASSA memiliki tiga pilar bisnis utama miliknya, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan), jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing, bisnis jual-beli kendaraan. Perseroan juga mencatatkan pendapatan senilai Rp4,63 triliun atau naik 33 persen dari Rp3,48 triliun pada periode yang sama pada 2021.

Untuk mendukung bisnis penjualan mobil bekas pada 2019, ASSA mengakuisisi balai lelang kendaraan kedua terbesar di Indonesia dan memperkuat anak usahanya di bidang lelang mobil yang kini menjadi JBA Bidwin Auction (JBA).

JBA saat ini adalah balai lelang otomotif dengan kantor lelang yang tersebar di seluruh Indonesia. Lelang ini bisa dilakukan secara offline maupun online. Kemudian untuk melengkapi platform jual beli mobil di internet, ASSA telah membentuk anak usaha bernama Caroline yang dapat membeli dan menjual kendaraan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper