Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habis The Fed, Terbitlah Bank of England yang Bakal Kerek Suku Bunga Hari Ini

Bank sentral Inggris diperkirakan memutuskan kenaikan suku bunga acuan terbesar dalam 33 tahun dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang mencapai dua digit.
Bank of England. /Bloomberg-Hollie Adams
Bank of England. /Bloomberg-Hollie Adams

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin ke 4 persen pada Rabu (2/11/2022) waktu setempat, kini pasar menantikan keputusan suku bunga dari Bank of England.

Dilansir dari Bloomberg, bank sentral Inggris diperkirakan memutuskan kenaikan suku bunga acuan terbesar dalam 33 tahun dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang mencapai dua digit.

BOE akan mengumumkan keputusannya pada pukul 12.00 waktu London. Gubernur BOE Andrew Bailey akan memimpin konferensi pers setengah jam kemudian. Pejabat akan mempublikasikan pandangan mereka untuk ekonomi dan inflasi, yang kemungkinan mengonfirmai resesi panjang sekarang sedang berlangsung.

Pergolakan di pemerintahan telah mengaburkan lanskap kebijakan BOE. Liz Truss berjanji untuk merangsang ekonomi selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri yang singkat. Hal itu memicu kepanikan pasar dan membawa Rishi Sunak ke tampuk kekuasaan sebagai pengganti Truss. Rishi meredakan kekhawatiran pasar dengan peringatan bahwa pajak harus dinaikkan.

Kepala Ekonom Eropa BNP Paribas Markets Paul Hollingsworth mengatakan Inggris bersiap untuk periode pertumbuhan yang lamban, bahkan stagnan, selama beberapa tahun ke depan.

"Ada tantangan yang datang dari kedua belah pihak dengan sinkronisasi pengetatan kebijakan moneter dan fiskal yang," ungkapnya.

Pasar dan ekonom secara luas memperkirakan suku bunga akan naik 75 basis poin menjadi 3 persen, level tertinggi sejak 2008 dan kenaikan tunggal terbesar sejak 1989.

Di sisi lain, kenaikan 50 pbs akan menyamai pergerakan pada bulan Agustus dan September, yang merupakan kenaikan tunggal terbesar sejak 1995. Bagaimanapun, siklus pengetatan saat ini yang dimulai pada bulan Desember adalah yang tercepat sejak akhir 1980-an, ketika suku bunga acuan pinjaman berlipat ganda menjadi 15% dalam setahun.

Meski begitu, ekspektasi tersebut relatif ringan jika dibandingkan dengan alarm yang muncul setelah 23 September, ketika pemerintah Truss menetapkan rencana untuk memangkas pajak dan meningkatkan pinjaman.

Pasar merespons dengan mengantisipasi BOE akan meningkatkan suku bunga acuan 2 poin persentase pada bulan ini untuk menahan stimulus inflasi.

Kepergian Truss dan keputusan Sunak untuk membatalkan sebagian besar janjinya membawa harapan kembali ke posisi semula sebelum Truss menjabat pada 6 September. Deputi Gubernur BOE Ben Broadbent mencatat bahwa suku bunga mungkin tidak harus naik sejauh yang diharapkan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper