Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya angka backlog kepemilikan hunian saat ini yang mencapai 12,75 juta menjadi pekerjaan rumah yang besar dan kompleks saat ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan masih banyak penduduk di Indonesia yang belum memiliki rumah.
Terlebih, Indonesia memiliki keterbatasan lahan dimana 25 persen berupa tanah dan 75 persen merupakan lautan.
Dari lahan di Indonesia yang sebesar 25 persen itu pun diprioritaskan untuk pertanian, pangan, peternakan dalam memenuhi kebutuhan makanan 273 juta orang dan sisanya digunakan pembangunan.
Artinya, Indonesia mengalami kekurangan jumlah tanah.
Terlebih, saat ini 31 persen dari total jumlah penduduk ini belum memiliki rumah dan 54 persennya merupakan kalangan di bawah 30 tahun.
Baca Juga
Oleh karena itu, kebutuhan rumah ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah.
Salah satunya dengan menggunakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dimaksimalkan untuk kemudian dibangun hunian oleh Perum Perumnas yang pembiayaannya dikerjasamakan dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk
Adapun program yang digelar yakni Festival KPR Hunian BTN untuk Pemuda selama 3 hari yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober – 30 Oktober 2022, yang diinisiasi Bank BTN, Perum Perumnas, dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Adapun terdapat empat proyek berbasis transit oriented development (TOD) terintegrasi KRL commuter line yang dipamerkan.
Tiga proyek di antaranya merupakan rumah vertikal yakni Samesta Mahata Tanjung Barat, Samesta Mahata Margonda Depok, Samesta Mahata Serpong, dan satu rumah tapak Samesta Parayasa Bogor.
Adapun harga rumah yang ditawarkan serentang Rp200 juta hingga Rp400 juta per unit.
“Ini terobosan luar biasa. Program yang baik. Beli rumah dapat kereta. Akses ke mana-mana dekat. Turun dari kereta bisa langsung ke rumah, atau jalan kaki ke mal,” ujarnya, Jumat (28/10/2022).
Erick pun mengajak kalangan milenial untuk tak menunda-nunda dalam memiliki hunian.
Pasalnya, rumah memiliki valuasi aset terus naik di tengah lahan yang terbatas.
Terlebih saat ini telah ada program rent to own (RTO) yang bisa dimanfaatkan untuk dapat mewujudkan impian memiliki hunian.
“Kami apresiasi skema RTO yang memudahkan masyarakat memiliki rumah dengan menyewa terlebih dahulu. Ini luar biasa terobosannya. Jangan menunda-nunda kurangi yang lain. Bisa dengan skema sewa memiliki. Jadi sekarang generasi muda belanjanya pas, makanannya pas, jajakanna pas, bisa nabung dan priortias utama beli rumah,” ucap Erick.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menuturkan konsep hunian TOD yang tepat berdiri di area stasiun KRL dan LRT Jabodetabek akan memudahkan penghuni untuk bermobilisasi menghemat waktu tempah meminimalkan polusi dan kemacetan serta memudahkan aktivtias.
“Hunian dengan konsep seperti ini akan memberikan pengalaman serta gaya hidup baru yang memiliki nilai tambah, tidak lagi hanya sebatas tempat tinggal, namun menjadikannya akses untuk lebih produktif dalam peningkatan kesejahteraan,” tuturnya.
Pihaknya meyakini bahwa milenial punya akses yang beragam dalam kemampuan membeli hunian.
Hanya saja mindset yang visoner untuk kepemikan rumah perlu lebih difokuskan.
“Ini didukung dengan program seperti yang kita selenggarakan saat ini dengan perencanaan strategi keuangan yang baik tentunya akan meningkatkan kemampuan finansial mereka,” kata Budi.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menuturkan Bank BTN saat ini juga tengah menjalankan inisiatif strategis sebagai upaya peningkatan penyaluran perumahan di Indonesia.
Salah satunya dengan melakukan peningkatan kolaborasi yang efektif melalui sinergi BUMN.
Adapun yang telah dilakukan BTN yakni peningkatan konsentrasi pada penyaluran KPR kepada sektor milenial dengan pengembangan konsep TOD yang bekerjasama antara Bank BTN, Perum Perumnas, PT KAI, PT Adhi Karya dan BUMN Karya lainnya
Bank BTN berkolaborasi dengan Perum Perumnas dalam penyelenggaraan Festival KPR Hunian Pemuda dengan menyediakan berbagai program dan promo KPR yang menarik.
Adapun program ini Bank BTN menawarkan program KPR dengan promo yakni cicilan Rp2,8 juta, diproses selama 28 jam langsung akad, free biaya proses admin, provisi, appraisal, dan down payment 0 persen.
Selain itu, free akses internet selama 3 bulan
Melalui program ini, Bank BTN selalu berupaya untuk memberikan kemudahan bagi para generasi muda Indonesia untuk dapat segera memiliki rumah sebagai tempat membangun kehidupan yang baik dan sejahtera.
Untuk mempermudah memiliki rumah, BTN menghadirkan skema RTO dengan model bisnis dimana calon debitur melakukan cicilan sewa pada kurun waktu tertentu.
Lalu apabila kondisi cicilan sewa lancar, maka di bulan selanjutnya saat masa mencicil selesai calon debitur akan mendapatkan fasilitas KPR.
“Kami juga ada implementasi skema staircasing shared ownership dengan metode kepemilikan atas asset tidak sepenuhnya dimiliki oleh debitur pada saat akad kredit melainkan dimiliki secara bertahap," tutur Haru.