Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan tantangan dalam menyediakan infrastruktur jalan yang baik di Indonesia. Berbagai kendala masih menyebabkan kondisi jalan sering mengalami kerusakan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan upaya pemerintah untuk memberikan fasilitas jalan yang baik masih terkendala oleh kapasitas anggaran yang terbatas, sehingga banyak target jangka menengah yang telah ditetapkan tidak dapat dipenuhi.
Selain itu, kurangnya perawatan jalan diperparah dengan perilaku berkendara pengguna jalan dengan praktik over dimension over loading (ODOL).
"User jalan juga cenderung pada masyarakat keseluruhan, kepatuhan terhadap aturan rendah," ujarnya dalam webinar yang digelar pada Kamis (27/10/2022).
Hedy menjelaskan ODOL berdampak besar terhadap kinerja jalan, khususnya jalan nasional. Terjadinya ODOL akan menurunkan biaya pengguna jalan (RUC), tetapi akan meningkatkan biaya penanganan jalan (RAC), sehingga akan meningkatkan juga total biaya transport (TTC).
Pasalnya, ODOL telah menyebabkan kerusakan dini pada ruas jalan dan menurunkan tingkat keamanan jalan bagi pengguna yang lain. Di samping itu, ODOL meningkatkan kebutuhan anggaran jalan untuk kegiatan perkerasan, serta penurunan umur rencana jalan.
"Ini ada titik optimumnya range-nya 8-12 ton ini actual loading mencapai 16-18 ton, ini tentu akan berdampak ke ekonomi jalan artinya biaya penyelenggaraannya menjadi terlalu besar sehingga selalu kurang anggaran," ungkapnya.