Bisnis.com, JAKARTA - Krisis ekonomi di Inggris masih berlanjut setelah Kantor Statistik Nasional (ONS) mengungkapkan secara keseluruhan harga bahan pangan naik 17 persen tahun ini hingga September 2022.
Bahkan berdasarkan data terbaru , harga pasta, teh, keripik dan minyak goreng, minyak sayur di Inggris telah melonjak naik 65 persen dalam setahun.
Dilansir dari BBC pada Selasa (25/10/2022), kenaikan harga secara drastis ini terjadi ketika inflasi berada pada level tertinggi 40 tahun, dengan harga-harga mengalami kenaikan hingga 10,1 persen dalam setahun.
Kenaikan harga makanan mendorong inflasi terbaru dalam biaya hidup pada bulan September 2022, bersama dengan tagihan energi dan biaya transportasi.
ONS menemukan kenaikan tajam dalam harga dalam beberapa kebutuhan rumah tangga di supermarket. Harga pasta naik 60 persen di tahun ini hingga September 2022, sementara harga teh naik hampir 50 persen.
Barang kebutuhan sehari-hari lainnya seperti keripik, roti, biskuit dan susu juga mencatat kenaikan besar. Namun, beberapa barang lainnya turun harga selama periode tersebut, termasuk jus jeruk dan daging cincang.
Baca Juga
Kepala eksekutif Otoritas Statistik Inggris Profesor Sir Ian Diamond mengungkapkan harga barang-barang murah saat ini sudah naik pada tingkat mulai dari minyak goreng, pasta, teh, keripik dan roti.
"Kami benar-benar melihat bahwa tekanan pada orang-orang yang membeli barang-barang dengan biaya terendah cukup sulit saat ini." jelasnya.
Menurutnya, kondisi masyarakat Inggris tidak akan lebih buruk dari pada ini. Meskipun, dia mengungkapkan konsumen tetap dalam kondisi sulit.