Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis pihaknya dapat mencapai target investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.200 triliun di 2022.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi secara kumulatif Januari-September 2022 mencapai Rp892,4 triliun atau tumbuh sebesar 35,3 persen (year-on-year/yoy).
Itu artinya, BKPM telah berhasil mencapai 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 965.122 orang.
“InsyaAllah target kami di Rp1.200 triliun akan bisa kita capai,” kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III/2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Adapun, realisasi Januari-September 2022 didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) yang tercatat sebesar Rp479,3 triliun atau 53,7 persen dari total realisasi investasi. Jumlah tersebut meningkat sebesar 44,5 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, realisasi investasi yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp413,1 triliun atau 46,2 persen dari total realisasi.
Berdasarkan sektor, realisasi investasi Januari-September 2022 paling banyak ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp131,8 triliun. Kemudian, ada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp97,6 triliun.
Investasi yang masuk ke pertambangan senilai Rp96,5 triliun, diikuti sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta listrik, gas dan air yang masing-masing tercatat sebesar Rp68,8 triliun.
Menurut lokasi, investasi tersebar di Jawa Barat dengan investasi yang masuk sebesar Rp128,4 triliun, diikuti DKI Jakarta Rp108,9 triliun, Jawa Timur Rp79,5 triliun, Sulawesi Tengah Rp76,4 triliun, dan Riau Rp71,9 triliun.
Berdasarkan negara, investasi asing masih didominasi oleh Singapura sebesar US$10,5 miliar dan China sebesar US$5,2 miliar. Sementara itu, Hongkong tercatat sebesar US$3,9 miliar, disusul Jepang US$2,8 miliar, dan Malaysia US$2,2 miliar.