Bisnis.com, JAKARTA - AirNav Indonesia menjalin kerja sama dengan International Air Transport Association (IATA), salah satunya pengembangan rute penerbangan internasional berbasis preferensi operator penerbangan atau User-Preferred Routes (UPRs).
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menjelaskan kerja sama dengan IATA ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan pengelolaan Air Traffic Management (ATM), serta peningkatan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan.
“UPR sendiri berhasil mendongkrak kinerja AirNav di tengah pandemi yang telah diimplementasikan sejak 1 Juni 2020,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (18/10/2022).
Dia menjelaskan metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace ini menghasilkan rute-rute alternatif yang dapat dipilih maskapai dengan menyesuaikan arah angin, turbulensi, panjang rute dan lain sebagainya.
Polana menjelaskan penggunaan UPRs memiliki potensi tinggi untuk mengurangi emisi gas buang bahan bakar di udara. Selain itu, prosedur ini juga diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kembali operasional penerbangan, khususnya di ruang udara Indonesia.
Dia pun memaparkan selama periode Mei 2022 hingga Oktober 2022, risiko emisi karbon yang berhasil direduksi dengan penerapan program UPR ini adalah sebanyak 94,5 ton.
Baca Juga
Menurutnya, kerja sama ini menjadi penting karena banyak hal yang bisa dipelajari dan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan di bidang penerbangan di Indonesia, khususnya AirNav untuk mengembangkan bisnisnya lebih baik lagi.
AirNav pun berkomitmen untuk terus memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia melalui inovasi teknologi dan sinergi yang baik dengan stakeholder penerbangan, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.