Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan hasil capaian penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kuartal III/2022 sebesar Rp17,12 triliun untuk 154.101 unit.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto menerangkan capaian tersebut sekaligus mengevaluasi kinerja 40 bank penyalur dana FLPP tahun 2022 yang terdiri dari 8 bank nasional dan 32 bank pembangunan daerah (BPD).
"Dari [target 2022] 226 ribu unit, pada triwulan III sudah tercapai 68,15 persen untuk 154.010 unit senilai Rp17,12 Triliun sesuai target yang ditetapkan," kata Adi dalam siaran pers, dikutip Sabtu (14/10/2022).
Atas capaian tersebut, BP Tapera mengapresiasi para bank penyalur dengan memberikan reward dalam empat kategori meliputi capaian tertinggi realisasi, pertumbuhan tertinggi kuartal III, raport terbaik, dan komitmen terbaik.
Adapun kategori capaian tertinggi kuartal III/2022 diraih oleh BTN dengan penyaluran sebanyak 80.954 unit, kedua BTN Syariah sebanyak 17.602 unit, dan BNI sebanyak 15.069 unit.
Sementara penghargaan untuk kategori pertumbuhan tertinggi diraih oleh bank BRI, BJB, dan BTN Syariah. Di sisi lain, penghargaan untuk kategori raport terbaik diraih oleh Bank Sumut, Bank Kalbar Syariah dan Bank Aceh Syariah.
Baca Juga
Untuk penghargaan kategori Bank dengan komitmen terbaik diraih oleh Bank BJB Syariah, disusul Bank Sumsel Babel Syariah, Bank DKI, dan Bank BJB. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong pencapaian target tahun ini.
"Kita harus bekerja keras untuk menyalurkan sisa target hingga tahun ini, agar sesuai dengan komitmen yang ada. Layanan, kualitas rumah dan ketepatan sasaran jangan pernah dikesampingkan," ujarnya.
Direktur Sistem Manajemen Investasi Kementerian Keuangan Safriadi menekankan pihaknya akan memastikan BP Tapera tidak hanya mengejar target namun memberi nilai tambah dari target tersebut.
"Masih banyak ruang untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan di tahun 2022, pencapaian sisa target di 32 persen harus bisa diraih di sisa waktu yang ada di tahun ini. Pencapaian BP Tapera harus lebih baik dari ekspektasi yang ada," tegasnya.
Di samping itu, dia juga mendorong BP Tapera untuk memperhatikan kondisi makro saat ini seperti stabilitas pasar uang, inflasi, dan seberapa jauh dampaknya ke sektor perumahan.
"Dengan melakukan mitigasi risiko, antisipasi arah global dan pengaruhnya nanti ke penyaluran FLPP," tandasnya.