Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta Qatar sebagai salah satu anggota Gulf Cooperation Council (GCC) untuk mendorong terlaksananya proses perundingan Indonesia–GCC CEPA, yang usulannya telah diinisiasi Indonesia sejak 2018. Diharapkan ini bisa memperluas ekspor ke wilayah Timur Tengah (Timteng) hingga Afrika Utara.
Pada pertemuannya dengan Menteri Perdagangan dan Industri Qatar Mohammed Bin Hamad Bin Qassim Al Abdullah Al Thani, Zulhas mengajaknya untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara secara lebih bermakna, baik melalui forum kerja sama regional (GCC) maupun bilateral.
“Indonesia berharap kedua negara dapat membentuk persetujuan Indonesia–GCC CEPA [IGCC– CEPA] sebagai landasan dalam mewujudkan kerja sama ekonomi yang lebih erat dan bermakna,” kata Zulhas dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2022).
Sebagai informasi, Qatar merupakan anggota GCC. Saat ini, Indonesia sudah mengusulkan studi kelayakan bersama (joint feasibility study) Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-GCC CEPA).
Adapun kunjungan kerja Zulhas pada kali ini dalam rangka memimpin Misi Dagang ke Qatar bersama 11 pelaku usaha untuk menggarap pasar ekspor ke negara nontradisional.
Indonesia dan Qatar pun menyepakati perlunya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan. Kedua negara juga perlu untuk tidak hanya memperdalam kerja sama di bidang perdagangan, tetapi juga investasi dan sektor lainnya, termasuk jasa, secara bersama-sama.
Baca Juga
“Qatar merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Timur Tengah dan untuk menjangkau pasar di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Afrika Utara,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Di sisi lain, Mendag Zulhas melihat bahwa kedua negara masih belum mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral antara kedua negara. Nilai transaksi perdagangan Indonesia dan Qatar masih di bawah US$1 miliar dengan didominasi perdagangan migas.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, selama lima tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia– Qatar mencatatkan defisit bagi Indonesia.
Pada periode Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–Qatar mencapai US$758,1 juta atau meningkat 29,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 2021, total perdagangan Indonesia–Qatar tercatat US$893,0 juta atau turun 0,24 persen dibanding 2020.
Ekspor Indonesia ke Qatar pada 2021 justru naik 17,83 persen menjadi US$217,2 juta. Sementara impor Indonesia dari Qatar tercatat turun 4,92 persen menjadi US$675,8 juta.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Qatar adalah structures, light-vessels, kendaraan bermotor, tabung dan pipa, serta besi lembaran. Di sisi lain, komoditas impor utama Indonesia dari Qatar adalah sulfur, unwrought aluminum, polymers of ethylene, alkohol asiklik, dan sodium hidroksida.
“Hal tersebut disebabkan masih rendahnya permintaan produk Indonesia di Qatar serta tingginya kebutuhan Indonesia akan impor minyak dan gas dari Qatar,” papar Zulhas.
Maka dari itu, Zulhas meminta Qatar untuk mendorong terbentuknya IGCC CEPA sebagai upaya memperluas potensi produk nonmigas Indonesia masuk ke wilayah Timur Tengah hingga Afrika Utara.