Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Tekstil Korea Serap 7,5 Hektar Lahan Industri di Karawang

Perusahaan tekstil asal Korea Selatan telah membeli lahan sebesar 7,5 hektare dari perusahaan konglomerasi Artha Graha Group di area Artha Industrial Hill.
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti  PT Intiland Development Tbk (DILD). /Intiland.
Masterpland Batang Industrial Park (BIP), salah satu proyek kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, besutan emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD). /Intiland.

Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan lahan industri pada kuartal III/2022 belum menunjukkan pergerakan yang signifikan. Adapun penjualan terbesar tercatat dilakukan oleh perusahaan tekstil asal Korea di kawasan industri baru Karawang.

Head of Research Colliers Ferry Salanto mengatakan perusahaan tersebut telah membeli lahan sebesar 7,5 hektare dari perusahaan konglomerasi yaitu Artha Graha Group yang ada di area Artha Industrial Hill.

"Ini di karawang kawasan industri baru milik Artha Graha Group, mereka menjual sekitar 7,5 hektar ke perusahaan tekstil di Korea," kata Ferry dalam konferensi pers Kinerja Pasar Properti Q3/2022, dikutip pada Kamis (6/10/2022).

Menurut Ferry, kondisi saat ini mendorong para pemilik lahan untuk menahan kenaikan harga lahan, sehingga mereka lebih memprioritaskan untuk mendapatkan tenan masuk ke kawasan yang dimiliki.

Berdasarkan data Colliers, harga lahan industri di Karawang di kuartal ketiga tahun ini berada di kisaran US$154 atau Rp2,3 juta per meter persegi. Ferry memproyeksi tidak akan ada kenaikan harga hingga akhir tahun ini.

Di sisi lain, sektor yang paling aktif menyerap lahan industri sepanjang tahun 2022 yaitu didominasi oleh data centre. Sektor ini diperkirakan akan menjadi tren untuk beberapa tahun ke depan.

"Kemungkinan tren ini akan terus berlanjut karena ada beberapa perusahaan data centre yang sekarang dalam proses negosiasi dengan beberapa kawasan industri," jelasnya.

Lebih lanjut, Ferry menerangkan data centre juga akan menjaring perusahaan berbasis high-tech untuk masuk ke kawasan industri. Dia mencontohkan salah satu perusahaan pembuat baterai untuk mobil listrik dari Korea.

Perusahaan tersebut sudah cukup banyak menyerap dan menarik perusahaan mitra untuk masuk ke kawasan yang menaungi pabriknya. Sebab, perusahaan otomotif besar umumnya tidak membuat sparepart secara mandiri, melainkan disokong oleh perusahaan mitra.

"Tren ini hampir sama pada saaat industri otomotif booming di tahun 2012-2013, ketika perusahaan besar spt merek mobil toyota, honda, suzuki, masuk tentunya ini memberikan efek domino dengan masuknya perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan induk," tambahnya.

Dia juga memproyeksi dengan maraknya industri mobil listrik di tanah air saat ini, ke depannya akan memicu industri-industri bawaan untuk masuk ke dalam kawasan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper