Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Freeport Sebut Kontribusi untuk Masyarakat Lokal Rp30 Triliun

Kontribusi Freeport untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya.
Presiden Jokowi mengunjungi area pertambangan Grasberg di Tembagapura, Kab. Mimika, Papua, yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) Kamis (1/9/2022). /Foto BMI Setpres.
Presiden Jokowi mengunjungi area pertambangan Grasberg di Tembagapura, Kab. Mimika, Papua, yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) Kamis (1/9/2022). /Foto BMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan kontribusi penambangan di Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua bagi masyarakat lokal sepanjang 1991 hingga 2021 sudah mencapai US$2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS).

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan kontribusi itu akan tetap berlanjut dengan hitung hitungan US$100 juta atau Rp1,51 triliun setiap tahunnya hingga izin usaha pertambangan khusus (IUPK) berakhir pada 2041 mendatang.

“Kontribusi untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya ini kontribusi riil ya,” kata Tony selepas acara Orasi Ilmiah PTFI di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (5/10/2022).

Misalkan, Tony mencontohkan, dua suku utama dari lima suku kerabat yang berdomisili di Kabupaten Mimika akan mendapat fasilitas kesehatan gratis untuk pengobatan ringan hingga operasi besar. Menurut dia, kebijakan itu sudah diberikan sejak 20 tahun lalu.

Di sisi lain, dia menegaskan, PTFI juga sudah membayarkan dividen kepada BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mencapai Rp15 triliun untuk tahun 2022. Hanya saja, dia menegaskan, alokasi lebih lanjut pembagian dividen kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang masing-masing mendapat porsi 7 persen dan 3 persen menjadi kebijakan dari MIND ID.

“Dividen kami sudah bayarkan dividen kami yang mengelola MIND ID,” tuturnya.

Seperti diketahui, kepemilikan saham mayoritas PTFI saat ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2 persen yang sisanya digenggam FCX. Adapun saham milik pemerintah itu tertuang dari kepemilikan 26,24 persen PT Inalum dan 25 persen PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).

Sebelumnya, PTFI telah mengalokasikan investasi sosial hingga 2041 sebesar US$100 juta atau setara dengan Rp1,52 triliun, kurs Rp15.202 sebagai komitmen keberlanjutan perseroan. Adapun, investasi sosial PTFI sepanjang 1992 hingga 2021 telah menembus di angka US$1,9 miliar atau setara dengan Rp28,88 triliun.

Di sisi lain, PTFI mengalokasikan investasi tambahan mencapai US$18,6 miliar atau setara dengan Rp283,76 triliun terkait dengan pengembangan tambang dan hilirisasi tembaga milik perseroan untuk periode 2021 hingga 2041 mendatang.

Investasi yang relatif besar itu dilakukan setelah perhitungan cadangan bijih milik perseroan diproyeksikan masih dapat ditambang hingga 2052 mendatang. Malahan, kapasitas sumber daya bijih potensial untuk dikembangkan berdasarkan perkiraan PTFI berada di kisaran 3 miliar ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper