Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Tidak Jadi IPO di 2022, Ini Alasannya

ASDP tengah dalam progres akusisi sejumlah perusahaan penyeberangan, karena itu, target IPO diundur hingga tahun depan.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Jokotole melintas di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat selama semester I tahun 2021 meraih pendapatan Rp1,69 triliun dengan laba sebesar Rp147 miliar, dan pada semester tersebut telah mengangkut 1,83 juta orang penumpang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 1 juta unit, kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 1,18 juta unit, sedangkan untuk barang mencapai 465 ribu ton./ANTARA FOTO-Didik Suhartono
Kapal Motor Penumpang (KMP) Jokotole melintas di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat selama semester I tahun 2021 meraih pendapatan Rp1,69 triliun dengan laba sebesar Rp147 miliar, dan pada semester tersebut telah mengangkut 1,83 juta orang penumpang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 1 juta unit, kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 1,18 juta unit, sedangkan untuk barang mencapai 465 ribu ton./ANTARA FOTO-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut rencana aksi penawaran umum perdana atau inital public offering (IPO) tahun ini diundur menjadi tahun depan. Sembari menunggu IPO, ASDP akan mengejar progres akusisi sejumlah perusahaan penyeberangan.

"Kemarin kami sempat mau berencana tahun ini, tetapi ada beberapa BUMN juga yang memang mau IPO. Pemegang saham punya skala prioritas,jadi kami diminta unutk persiapkan tahun depan," ujar Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi kepada Bisnis Indonesia beberapa waktu lalu.

Ira juga mengungkap saat ini ASDP tengah dalam progres akusisi sejumlah perusahaan penyeberangan. Oleh sebab itu, target IPO yang diundur jadi tahun depan diharapkan bisa memberi ASDP waktu lebih banyak untuk mempersiapkan akuisisi lebih matang.

Proses konsolidasi dan standarisasi tengah dilaksanakan untuk bisa menyamakan standar perusahaan yang diakuisisi dengan standar ASDP.

"Saya tidak bisa menyebut angka dulu karena belum diaudit, Tapi angka yang diprediksi di FS [feasibility study] saat ini sudah lebih bagus," ujar Mantan Direktur PT Pos Indonesia ini.

Adapun, akusisi dilakukan terhadap perusahaan penyeberangan pada lintasan komersial. Hal itu agar nantinya bisa membuat portofolio ASDP lebih baik sekaligus menyeimbangkan aspek komersial dan peran BUMN sebagai agen pembangunan (melalui rute perintis).

Saat ini, Ira menyebut terdapat sekitar 300 lintasan yang dilayani oleh ASDP. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang merupakan penugasan dari pemerintah.

Kemudian, 30 persen sisanya merupakan rute komersial yang berkontribusi hingga 80 persen terhadap pendapatan perseroan.

"Kita ingin memastikan pelayanan ini bisa sustain dan lanjut jika portofolio komersial kita juga baik," terang Ira.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper