Bisnis.com, JAKARTA- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki ambisi untuk membuka lintasan penyeberangan internasional dan menjadi pemain logistik first hingga last mile.
Terkait dengan lintasan internasional, Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa ingin membuka lintasan penyeberangan Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste dan Dumai-Malaka.
"Itu kan potensi wisata. Dengan peraturan tertentu, saya kira bisa lebih lancar hubungan antarbangsa yang sebenarnya serumpun ini," ujar Ira kepada Bisnis Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurutnya, rencana pembukaan lintasan penyeberangan mancanegara itu sudah ada sejak 2019. Kendati belum ada target pasti, Ira berharap perseroan sudah bisa mulai mengantarkan penumpang ke negara lain dalam tiga tahun ke depan.
Sementara itu, potensi ASDP juga dinilai besar untuk bisa ikut masuk ke industri logistik. Ira mengatakan saat ini ASDP masih berperan sebagai enabler, karena masih mengangkut kendaraan angkutan barang (curah).
Kini, ASDP masih gencar dalam menggaet ahli di industri logistik untuk melihat seberapa besar potensi perseroan. Ira mengklaim ASDP bisa bermain baik dari logistik first mile, middle mile, hingga last mile.
Baca Juga
"Menurut konsultan, kami bisa berperan di semuanya. Saya harap tahun 2023 sudah bisa terformulasikan di RKAP kami," terangnya.
Dalam jangka pendek, ASDP menyatakan ingin melanjutkan capaian pendapatan 2021 yang disebut tertinggi dalam sejarah perseroan yakni Rp3,5 triliun. Pada 2022, pendapatan ditargetkan sebesar Rp4,7 triliun dengan capaian laba bersih Rp264,8 miliar.
Sampai dengan Agustus 2022, ASDP telah membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,75 triliun. Pada periode yang sama, laba yang berhasil dibukukan tercatat sebesar Rp486,44 miliar atau 342,03 persen dari target RKAP 2022 sebesar Rp142,22 miliar.