Bisnis.com, Pangkalpinang - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tanjung Kalian Bangka Belitung mengungkap berkah positif inisiatif digitalisasi melalui penerapan pembayaran nontunai.
Sebagai informasi, perusahaan pengelola penyeberangan feri Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung ini mulai menerapkan tiket nontunai per 19 September 2022, sejalan dengan misi ASDP pusat untuk memperluas program digitalisasi dan meningkatkan layanan di setiap cabang.
Tim Jelajah BUMN 2022 pun berkesempatan menjajal langsung layanan terbaru dari ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian ini, dalam perjalanan darat menyeberangi Sumatra--Bangka Belitung melalui Pelabuhan Tanjung Api-Api ke Pelabuhan Tanjung Kalian, maupun sebaliknya.
Manager Usaha ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian Andri Setiawan menjelaskan bahwa inovasi layanan menuju pembayaran digital merupakan keniscayaan di tengah perkembangan zaman menuju era digitalisasi, serta menjawab kebutuhan pengguna yang sudah terbiasa dengan layanan digital semenjak pandemi Covid-19.
Terlebih, inisiatif digital ini memberikan manfaat bagi ASDP maupun para pelanggan. Misalnya, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap untuk jaminan asuransi dan kelengkapan manifes penyeberangan.
"Selain itu, tentu antrean menjadi lebih cepat. Karena manifes kami terdata dengan lebih baik, terutama untuk pelanggan setia. Jadi petugas tidak perlu lagi selalu input data manual seperti dulu. Sekarang, pelanggan yang sudah tercatat dalam sistem, seperti tinggal cetak dan masuk," ujarnya ketika ditemui Tim Jelajah BUMN 2022, dikutip Minggu (25/9/2022).
Baca Juga
Selain itu, transaksi nontunai juga bermanfaat untuk transaksi yang lebih mudah, praktis, dan terhindar dari uang palsu. Terakhir, proses transaksi menjadi lebih tertib, teratur dan ringkas.
Adapun, metode pembayaran yang disediakan meliputi virtual account berbagi bank, beberapa dompet digital ternama, dan kartu uang elektronik seperti e-money, dan lain-lain.
Andri mengungkap bahwa pihaknya telah menggelar sosialisasi beberapa kali. Oleh sebab itu, para pengguna jasa penyeberangan secara umum telah memahami dan bisa menyesuaikan dengan cepat, sehingga dalam penerapan transaksi nontunai selama seminggu ini, terbilang belum ada keluhan berarti dari para pelanggan.
"Pengguna terbilang sudah terbiasa menggunakan dompet digital untuk belanja atau transaksi secara online. Kebanyakan pun sudah paham mekanismenya, mereka yang awam bilang seperti membayar di jalan tol," tambahnya.
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, tahun ini ASDP menargetkan 17 pelabuhan menerapkan pembayaran nontunai atau cashless. Salah satunya, termasuk Tanjung Kalian, yang dikenal sebagai pelabuhan dengan ciri khas masih mengoperasikan mercusuar legendaris peninggalan Belanda sejak 1862.
Adapun, pelabuhan ASDP lainnya, antara lain Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe), Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala, dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).