Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Bahan Pokok yang Alami Inflasi, Cabai Merah Meroket!

Harga cabai merah meroket paling tinggi. Ini daftar bahan pangan yang mengalami inflasi sepanjang 2022.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan seiring dengan tingginya angka inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17 (month-to-month/mtm). Kondisi ini membuat laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,95 persen (year-on-year/yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan salah satu komoditas pangan yang harganya meroket, yaitu cabai merah.

"Secara tahunan pada September 2022, terjadi kenaikan harga untuk cabai merah sebesar 148,66 persen. Cabai merah memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,36 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Sementara itu, dia mengungkapkan harga elur ayam ras di September ini juga terjadi inflasi 31,28 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya, dengan andil secara tahunan sebesar 0,19 persen. 

Lebih lanjut, kata Margo, harga minyak goreng pada bulan ini juga mengalami inflasi 14,43 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,14 persen dengan andil 0,14 persen.

"Harga cabai rawit juga mengalami inflasi sebesar 75,36 persen pada September 2022, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,10 persen," ucapnya. 

Meskipun beras terjadi kenaikan tipis yakni 2,56 persen, dia mengatakan komoditas beras tetap memberikan pengaruh terhadap inflasi sebesar 0,08 persen.

Daging ayam ras juga turut mengalami inflasi meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,88 persen pada Agustus 2022. Adapun daging ayam ras memberikan andil sebesar 0,07 persen.

"Demikian halnya dengan bawang merah yang pada September 2022, yaitu terjadi inflasi sebesar 20,31 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya dan memberikan andil 0,07 persen yoy," jelas Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper