Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong menarik peredaran produk mi instan asal Indonesia yaitu Mi Sedaap milik Wings Food, salah satu anak usaha dari Wings Group Indonesia, karena ditemukan adanya kandungan pestisida, etilen oksida.
Pada 27 September 2022, CFS Hong Kong menemukan pestisida pada Mi Sedaap varian Korean Spicy Chicken setelah melakukan pengujian terhadap sampel produk dari supermarket di Lok Fu.
“Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel mi, paket bumbu dan bubuk cabai produk mengandung pestisida, etilen oksida,” tulis CFS, Selasa (27/9/2022).
Pada keterangan tersebut, CFS menyampaikan bahwa International Agency of Research on Cancer mengkategorikan zat etilen oksida, zat yang ditemukan pada Mi Sedaap, sebagai karsinogen atau penyebab kanker.
Pemerintah Hong Kong meminta para penjual Mi Sedaap varian Korean Spicy untuk berhenti memasarkan produk tersebut karena ditemukan kandungan pestisida. Sementara masyarakat yang telah terlanjur membeli produk tersebut diminta untuk tidak mengkonsumsinya.
“Anggota masyarakat tidak boleh mengkonsumsi batch produk yang terkena dampak. Perdagangan juga harus segera berhenti menggunakan atau menjual batch produk yang terkena dampak jika mereka memilikinya,” tulis CFS.
Wings Group
PT Wings Surya atau dikenal dengan Wings Group merupakan perusahaan lokal yang bermarkas di Surabaya, penghasil produk rumah tangga, makanan, dan minuman yang telah berdiri lebih dari 70 tahun silam.
Wings Group mulanya berdiri dengan nama Fa Wings yang digagas oleh sepasang sahabat, Harjo Sutanto dan Ferdinand Katuari, pada 1948. Produk pertamanya yang mereka jajakan melalui satu pintu ke pintu lainnya yaitu sabun colek buatan rumahan.
Kemudian, sabun tersebut berkembang dengan merek Ekonomi seperti yang dikenal saat ini. Dua sahabat tersebut kemudian mengembangkan bisnisnya dengan meluncurkan beragam produk rumah tangga lainnya, seperti Nuvo Family dan Daia di periode 1990-an
Wings Group kemudian pada 1989 beraliansi dengan Lion Corporation asal Jepang untuk produk sabun lainnya dengan membentuk PT Lion Wings.
Adapun, produk yang dihasilkan dan mungkin saat ini Anda gunakan yaitu pasta gigi Ciptadent, Systema, dan Kodomo. Selain itu juga produk sampo merek Emeron, Zinc, dan Serasoft.
Masih dengan Jepang, Wings kembali beraliansi dengan Calbee membentuk PT Calbee Indonesia dengan produk makanan Potabee, Krisbee, Japota, dan Guribee. Selain itu juga beraliansi dengan Glico melalui PT Glico Indonesia untuk produk es krim.
Sebagai perusahaan penghasil sabun-sabunan yang menggunakan bahan baku oleokimia dari kelapa sawit, pada 1995 Wings membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur asal Kalimantan bersama Siam Cement dan Semen Fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry.
Kemudian pada 1999 Wings mulai merambah sektor makanan dan minuman dengan meluncurkan minuman kemasan siap seduh merek Jas Jus, dilanjutkan dengan Segar Dingin.
Pada 2003 Wings melalui anak usaha Wings Food meluncurkan produk mi instan merek Mie Sedaap yang kini telah diminati lebih dari 30 negara di dunia. Setelah itu, Wings Food terus meluncurkan produk-produk barunya seperti Ale-ale, Floridina, Top Coffe, hingga Teh Javana.
Belum berhenti di produk FMCG, Wings juga merambah sektor properti dengan memiliki Pulo Gadung Trade Center dan Raffles Hills Cibubur, Jakarta Timur. Selain itu, Wings juga sebagai peritel untuk merek toko Family Mart.
Sejak 2004, Wings Group dikelola oleh keturunan Katuari, yaitu Eddy Katuari yang menempati posisi orang terkaya di Indonesia pada 2021 di posisi ke 39. Kekayaannya saat itu mencapai US$1,1 miliar.
Sementara bisnis oleokimia kini dipegang oleh keturunan Sutanto. Harjo Sutanto sendiri pernah menempati 50 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2020 di posisi ke-48. Saat itu kekayaannya mencapai US$530 juta.
Bantahan Wings Group
Sementara itu, Wings Group telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menanggapi penarikan produk Mie Sedaap dari pasar Hong Kong karena diduga ada kandungan pestisida.
Baca Juga
Wings Group membantah adanya kandungan etilen oksida pada produk Mi Sedaap, seperti yang ditemukan oleh Otoritas Keamanan Pangan atau Center of Food Safety (CFS) Hong Kong baru-baru ini.
Sebelumnya pun pada awal Juli 2022, pemerintah Taiwan juga menolak produk yang sama karena ditemukannya etilen oksida yang melebihi batas wajar.
Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil menegaskan bahwa produknya tidak menggunakan zat yang ditemukan oleh CFS Hong Kong tersebut dalam produksi Mie Sedaap.
“Mie Sedaap selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi konsumen, dari seluruh lini proses dan produksi, Mie Sedaap memastikan tidak ada penggunaan etilen oksida [EtO] dan telah memenuhi standar pangan sehingga aman untuk dikonsumsi,” kata Sheila dalam keterangan resmi dikutip Kamis (29/9/2022).
Dia juga menegaskan bahwa produknya aman dikonsumsi dan telah memenuhi standar keamanan makanan internasional.
“Mie Sedaap diproduksi dengan menaati regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku,” tulisnya.
Adapun standar keamanan yang dimaksud yaitu telah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), memiliki sertifikat halal dari MUI.
Selain itu, dia menyebut produk mi instan tersebut telah mendapatkan sertifikasi ISO 2000 mengenai Standar Internasional Manajemen Keamanan Pangan serta sertifikasi ISO 9001 mengenai Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu.