Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan metode pengujian residu etilen oksida di produk pangan. Hal itu dilakukan menyusul ditariknya produk mi instan Wings Group, Mie Sedaap dari sejumlah negara.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, metode itu perlu dikembangkan lantaran saat ini pengujian residu baru bisa dilakukan oleh laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Perlu dikembangkan metode pengujian residu etilen oksida di produk pangan. Saat ini, di Indonesia, pengujian residu tersebut baru bisa dilakukan oleh laboratorium BPOM," kata Putu melalui siaran pers, Jumat (21/10/2022).
Selain itu, Kemenperin juga akan melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain dengan memperkuat Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) working group dari para pemangku kepentingan terkait, seperti BPOM, Kemenperin, Kementerian Perdagagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Keuangan.
“INRASFF merupakan sistem komunikasi yang cepat untuk menindaklanjuti notifikasi terhadap permasalahan produk ekspor maupun impor,” ungkapnya.
Adapun, PT Wings Group melakukan pengujian etilen oksida produk Mie Sedaap di laboratorium di Vietnam setelah sampel dikirimkan ke PT Saraswanti Indo Genetech pada awal Oktober 2022.
Baca Juga
Perusahaan juga mengganti penggunaan cabe bubuk yang pada proses fumigasinya tidak menggunakan etilen oksida, melainkan menggunakan teknologi steam sterilization dari China dan India sejak awal September 2022.
Direktur Wings Group Indonesia Ricky Tjahjono memastikan dalam proses produksi Mie Sedaap tidak menggunakan etilen oksida dan produksinya sudah sesuai dengan ketentuan keamanan pangan yang berlaku.
Ketentuan pangan yang dimaksud di antaranya adalah izin edar dari BPOM, serta sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 sehingga aman dikonsumsi.
“Wings Group Indonesia saat ini sudah melakukan investigasi terhadap seluruh lini produksi maupun pemasaran Mie Sedaap," ujar Ricky.
Perusahaan, sambungnya, juga menarik kembali seluruh varian produk Mie Sedaap yang masuk ke Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Adapun, produk Mie Sedaap telah diekspor ke lebih dari 30 negara.