Bisnis.com, MANGUPURA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan akan mendorong digitalisasi platform pasar. Platform ini diharapkan dapat menemukan produsen hasil pertanian dengan pembeli.
Mendag mengatakan platform ini akan memiliki kemiripan dengan aplikasi agribisnis lain, salah satunya seperti TaniHub. Dia berharap platform yang akan diluncurkan ini dapat mengurangi peran tengkulak dalam menentukan harga hasil pertanian ke petani.
"Mirip saja [dengan TaniHub], yang penting dengan itu lebih mudah. Artinya kalau orang tidak datang ke pasar, mereka bisa tetap jualan dan memang efisiennya, mempertemukan produsen langsung," kata Zulkifli kepada Bisnis di Mangupura, Jumat (23/9/2022).
Dia menuturkan, saat ini petani sulit menjual hasil panennya dengan harga yang wajar dan pembeli harus membayar mahal karena keberadaan tengkulak. Dengan platform digital tersebut, Menteri yang akrab disapa Zulhas ini berharap produk-produk dari petani bisa dipasarkan.
"Misalnya saya tanam bawang, kena tengkulak jadi mahal. Dengan platform digital itu, bisa dipasarkan, penting sekali digital marketing itu," ujarnya.
Selain pembuatan platform penjualan hasil tani, Zulhas juga mengusulkan pemberian modal kepada BUMN sebesar Rp100 triliun yang akan membeli hasil pertanian. Dengan inisiatif itu, menurutnya petani akan swasembada gula, jagung, dan lain-lain.
Dia mengatakan, jika subsidi energi dapat mencapai Rp600 triliun, seharusnya Rp100 triliun cukup untuk subsidi BUMN membeli hasil pertanian.
"Petani kita rajin-rajin. Satu masalahnya, waktu panen dia mau jual ke mana, harganya murah. Oleh karena itu presiden sudah perintahkan satu lembaga BUMN yang membeli hasil pertanian," ungkapnya.