_1663058992.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA- Pasar rumah secondary atau rumah seken di Medan kembali didera tren kenaikan harga tertinggi dibandingkan dengan harga rumah seken di berbagai daerah lainnya. Bahkan, kenaikan harganya melebihi kenaikan di Pulau Jawa.
Berdasarkan Flash Report September yang dirilis Rumah123.com, Medan mengalami lonjakan pertumbuhan hingga 9,8 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik menerangkan dengan pertumbuhan yang pesat, Medan merupakan kota dengan pasar rumah seken yang memiliki performa positif.
"Secara umum, bisa dibilang Medan jadi salah satu kota dengan potensi pertumbuhan pasar properti seken yang sangat menjanjikan. Apalagi pada periode tengah tahun 2022 ini, kami mencatat adanya lonjakan yang tinggi, khususnya jika kami komparasikan dengan tahun lalu," kata Maria, dikutip pada Kamis (22/9/2022).
Dari bulan Agustus lalu saja, harga rumah seken di Medan meningkat hingga 1,7 persen pada bulan ini. Menurut Maria, tren kenaikan ini merupakan hal yang dapat dengan mudah diprediksi.
Kondisi tersebut didorong oleh adanya pengumuman dari Wali Kota Medan Bobby Nasution di bulan April lalu yang mengatakan akan ada pembangunan infrastruktur besar di Medan yang disetujui Kementerian PUPR.
Baca Juga
"Pembangunan infrastruktur penting seperti jembatan layang di Jalan Gatot Subroto Simpang Manhattan, revitalisasi Stadion Teladan, revitalisasi Stadion Kebun Bunga, pembangunan, dan perawatan jalan nasional di Kota Medan, turut mendorong naiknya nilai jual properti di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini," jelasnya.
Adapun harga rumah di Medan berada di kisaran Rp412 juta - Rp3,8 miliar per meter persegi (sqm). Untuk rumah seken ukuran 60 sqm seharga Rp412 juta, ukuran 61-90 sqm seharga Rp610 juta, ukuran 91-150 sq, seharga Rp850 juta.
Sementara rumah seken ukuran 151-250 sqm seharga Rp1,7 miliar dan ukuran rumah lebih dari 251 sqm seharga Rp3,8 miliar. Namun, diketahui harga rumah seken di Medan masih dalam rerata harga termurah jika dibandingkan dengan kota lain.
Diberitakan sebelumnya, CEO Indonesia Porperty Watch (IPW) Ali Tranghanda melihat adanya prospe cerah di Medan pasalnya Medan memiliki posisi yang strategis dekat selat Malaka dan berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Medan seperti gerbang aktivitas perdagangan. Banyak pelaku bisnis yang singgah di wilayah Medan untuk keperluan perdagangan ekspor dan impor membuat demand properti meningkat," katanya beberapa waktu lalu.
