Bisnis.com, MAKASSAR - Pengembangan konektivitas menuju Makassar New Port (MNP) terus dilaksanakan salah satunya dengan menggunakan jalur KA Makassar–Parepare.
"Untuk ke Makassar New Port, berdasarkan rapat-rapat yang kami ikuti bahwa saat ini sudah masuk ke Makassar. Dan tahun ini masuk ke program pembebasan lahan. Memang kereta api ini nantinya pada akhirnya akan masuk ke Makassar New Port," ujar Ketua Project Makassar New Port Arwin kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Minggu (11/9/2022).
Adanya jalur kereta Makassar–Parepare yang rencananya ingin dihubungkan dengan Makassar New Port diharapkan bisa melancarkan arus distribusi barang dari Sulawesi ke luar pulau.
Namun, Arwin mengatakan upaya menghubungkan jalur kereta pertama di Sulawesi tersebut dengan pelabuhan seluas 16 hektare (ha) itu masih akan memakan waktu di atas lima sampai dengan tujuh tahun ke depan.
Salah satu alasannya yakni polemik pembangunan jalur kereta saat masuk ke wilayah Makassar. Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar Anto Julianto mengatakan saat ini pembangunan jalur sudah mencapai Stasiun Mandai dan diperkirakan akan semakin sulit saat proyek pembangunan memasuki Makassar.
"Jadi dari Mandai masuk ke Makassar itu yang masih menjadi polemik. Itu diselesaikan dulu seharusnya," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, polemik yang dimaksud yakni perihal penolakan konsep pembangunan rel kereta api yang diusulkan menjadi elevated track oleh Wali Kota Makassar.
Kendati demikian, pembangunan jalur kereta api menuju pelabuhan di Sulawesi Selatan bukan berarti mustahil. Hal itu karena pengoperasian jalur kereta Makassar-Parepare tahap I akan diresmikan pada Oktober 2022, yang nantinya bisa mendukung konektivitas menuju Pelabuhan Garongkong.
Jalur kereta api menuju Pelabuhan Garongkong yang akan diresmikan bulan depan itu yakni ruas Stasiun Ramang-Ramang hingga Garongkong sepanjang 80 km. Ruas tersebut akan dilewati oleh kereta barang berbentuk curah.
Sementara itu, ruas Maros–Barru juga akan mulai dibuka pada Oktober 2022 untuk kereta penumpang.