Bisnis.com, GRESIK - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik mencatatkan kinerja yang baik sepanjang 2022. Hingga Agustus tahun ini, jumlah kunjungan kapal meningkat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kepala KSOP Gresik Roni Fahmi mengatakan pada periode Januari hingga Agustus 2022, tercatat sebanyak total 4.685 kunjungan kapal domestik. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 4.532 kunjungan.
"Namun untuk kapal luar negeri ada sebanyak total 433 kunjungan [lebih rendah dibanding Januari-Agustus 2021 sebanyak 477," kata Roni kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2022, Jumat (9/9/2022).
Roni mengungkapkan dari periode Januari hingga Agustus 2022, Pelabuhan Gresik juga telah melayani aktivitas bongkar domestik sebanyak 8.332.553 ton, sedangkan aktivitas bongkar luar negeri sebanyak 5.113.680 ton.
Sementara itu, dia menambahkan untuk aktivitas muat domestik dari Januari hingga Agustus 2022, tercatat sebanyak 3.544.025 ton, sedangkan untuk bongkar luar negeri sebanyak 1.502.386 ton.
"Aktivitas bongkar muat baik domestik maupun luar negeri paling sedikit terjadi pada Mei 2022 salah satunya akibat adanya libur lebaran dan lockdown China," ujarnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, dalam melaksanakan tugasnya, KSOP Kelas II Gresik telah menyelenggarakan berbagai hal. Di antaranya mengawasi dan memastikan pemenuhan kelaiklautan kapal, sehingga keselamatan kapal dan pengguna jasa dapat terjamin.
Bukan itu saja, pihaknya juga melakukan pengawasan terkait kegiatan bongkar muat, seperti barang berbahaya, khusus, pengisian bahan bakar dan lainnya.
"Namun untuk sementara ini pemeriksaan kapal penumpang yang ada di Gresik di bawah wewenang BPTD [Balai Pengelola Transportasi Darat] sesuai dengan instruksi dari Direktur bahwa kapal penyeberangan yang ada di pelabuhan ini sudah diserahkan kepada ASDP [Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan]," tuturnya.
Akan tetapi terkait hal ini, Roni menyebut pihak BPTD menyatakan ingin menyerahkan kembali wewenang tersebut kepada KSOP.
Dia mengaku akan menerima usulan tersebut dengan senang hati mengingat sisi keselamatan pelayaran memang seharusnya berada di bawah tanggung jawab KSOP.
"Dan kami harapkan terkait penyerahan wewenang ini harus memenuhi mekanisme di Direktur di pusat," ungkapnya.