Bisnis.com, ALMATY – Pemerintah Kazakhstan mengenalkan destinasi baru kepada para pengusaha biro perjalanan dari Indonesia, untuk mengajak wisatawan bertandang ke negara bekas pecahan Uni Soviet tersebut.
Dalam hal ini Kantor Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia mengundang pengusaha perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) berkunjung ke sejumlah destinasi di negara yang juga dinamai Virgin Lands itu.
Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov menyampaikan ada sejumlah destinasi wisata di negaranya yang belum banyak dikunjungi oleh para pelancong, termasuk dari Indonesia.
Oleh sebab itu, sambungnya, pemerintah Kazakhstan berinisiatif untuk membawa para pelaku biro perjalanan dari Indonesia agar mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana menariknya destinasi wisata di negaranya.
“Kami sangat membuka diri untuk menerima kunjungan para wisatawan dari Indonesia. Karena kami pun akan mendatangkan wisatawan dari Kazakhstan untuk berkunjung ke Indonesia,” ujarnya saat melepas perwakilan dari Asita di Jakarta, awal pekan ini.
Ketua Umum Asita Rusmiyati menyambut positif atas kebijakan pemerintah Kazakhstan yang memfasilitasi pengusaha pariwisata Indonesia untuk melihat peluang wisata di negaranya.
Baca Juga
Saat ini setidaknya ada delapan orang perwakilan dari Asita yang melakukan kunjungan langsung ke sejumlah destinasi wisata di Khazakstan. Tur dilakukan sejak tanggal 6 September 2022 selepas mendarat di Bandara Almaty International Airport.
Sejumlah destinasi yang dikunjungi hingga hari keempat seperti Saty Village, Kolsay Lake, Kaindy Lake hingga Charyn Canyon.
Yang menarik dari kunjungan ini, pihak Kazakhstan mengenalkan wisata alam hingga wisata kota. Rencananya kunjungan akan ditutup dengan pertemuan B to B yang difasilitasi oleh pemerintah Kazakhstan di Almaty.
Eddy Sunyoto, pengurus pusat Asita yang juga mewakili Bali, menyampaikan bahwa kesempatan yang diberikan pemerintah Kazakhstan ini merupakan hal positif untuk pengusaha perjalanan dalam membuat paket wisata destinasi baru.
“Sejauh ini belum ada memang biro perjalanan yang membawa wisatawan ke Kazakhstan. Ini dapat menjadikan peluang bagi para anggota Asita. Namun, perlu dilihat juga apakah hanya ke Kazakhstan atau sejumlah negara lain di Asia Tengah ini,” ujarnya.
Didi Leonardo Manamba, Ketua Asita Sulawesi Selatan, mengutarakan bahwa wisata ke Kazakhstan dapat menjadi opsional umrah plus yang selama ini tujuannya ke Turki hingga Mesir.
“Kazakhstan dapat menjadi alternatif untuk umrah plus. Dapat juga menjadi tujuan wisata sendiri di kawasan Asia Tengah yang belum tersentuh oleh biro perjalanan dari Tanah Air,” tuturnya.
Wakil Ketua Asita Sumsel Feby Yoland Effendy menambahkan, dengan melihat langsung lokasi wisata di Kazakhstan, para pengusaha biro perjalanan dapat berhitung mana saja destinasi yang sesuai dengan karakteristik turis asal Indonesia. “Ini sangat positif tentunya, karena ada destinasi alam hingga wisata kota.”