Bisnis.com, JAKARTA – Perang yang berkecamuk akibat agresi Rusia di Ukraina memaksa negara-negara di Eropa memutar otak guna mengatasi krisis energi, tak terkecuali Polandia.
Perang Rusia-Ukraina berdampak pada banyak aspek, terutama kebijakan energi di Polandia. Untuk itu, negara anggota Uni Eropa (UE) ini merancang sejumlah langkah kebijakan untuk memastikan ketahanan energi.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Iklim dan Lingkungan Polandia Anna Moskwa. Dia mengatakan pemerintah Polandia berupaya merespons secara penuh terhadap perubahan kondisi yang mempengaruhi keamanan energi Polandia, khususnya saat musim panas.
Keputusan strategis yang diambil dan tindakan terkait energi serta investasi selama beberapa tahun telah membuahkan hasil. Hal ini membuat posisi Polandia relatif aman dibandingkan dengan situasi di negara-negara Uni Eropa lainnya,” kata Anna dalam wawancara khusus dengan Bisnis, dikutip Senin (5/9/2022).
Sementara itu, menjelang musim gugur dan dingin, Polandia melakukan sejumlah kebijakan untuk melindungi rumah tangga dari dampak kenaikan harga sumber daya energi, selain mencegah kekurangan energi.
“Kami mengalokasikan lebih dari 20 miliar zloty untuk kebijakan ini,” lanjutnya.
Baca Juga
Sehubungan dengan krisis energi yang melanda Eropa, Anna mengatakan Polandia perlu mengatur ulang pendekatan transisi energi dalam Kebijakan Energi Polandia tahun 2040. Pada bulan Maret 2022, Dewan Menteri POlandia menyetujui asumsi untuk pembaruan strategi energi, yang lebih menekankan ketahanan dan kemandirian energi.
Guna memastikan ketahanan energi, dia mengungkapkan bahwa Polandia juga menunda proses pembatasan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dan berupaya meningkatkan kemandirian energi dengan memacu pembangunan infrastruktur gas.
“Kami fokus pada potensi penggunaan yang ada, serta perluasan dan pembangunan terminal impor LNG baru. Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur gas lintas batas dapat memperkuat ketahanan energi baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujarnya.
Anna menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir Polandia berupaya mengurangi ketergantungan dari pasokan gas alam Rusia. Sejak 2015, pemerintah Polandia telah mengambil langkah-langkah diversifikasi sumber pasokan gas alam sesegera mungkin.
Adapun langkah ini termasuk penyelesaian proyek infrastruktur utama seperti Terminal LNG di Winoujście, interkoneksi dengan Lithuania dan Slovakia, dan pipa gas Baltic Pipe yang segera diluncurkan.
“Tahun ini, kami akan dapat memenuhi semua permintaan gas alam tanpa pasokan dari Rusia,” pungkasnya.