Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Zulhas Klarifikasi Harga Telur Naik Akibat Bansos

Per hari ini, 25 Agustus 2022, harga telur naik 0,97 persen atau Rp300 menjadi Rp31.300 per kilogram (kg).
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meluruskan masalah yang terjadi dengan kenaikan harga telur yang dipicu oleh meningkatnya permintaan akibat bantuan sosial yang diberikan Kementerian Sosial.

Zulhas menyebutkan bukan serta merta Kemensos memberikan bantuan berupa telur, namun masyarakat yang mendapatkan bansos hanya diberikan tenggat waktu 5 hari untuk membelanjakan uang dari bantuan tersebut.

“Sebelum saya bertemu Presiden, saya rapat dengan pengusaha petelur seluruh Indonesia apa masalahnya. Memang bukan Ibu Risma [Menteri Sosial], tapi Ibu Risma memberi bantuan ke daerah itu. Dari daerah itu dibelanjakan dalam bentuk sembako. Hanya waktu 5 hari salah satu isinya telur. Ini dirapel 3 bulan uangnya agak banyak,” ujarnya usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Akibatnya, mendadak pada tenggat waktu tersebut terjadi kenaikan permintaan sementara suplai kurang karena banyak peternak melakukan afkir dini atau pemotongan terhadap ayam petelur.

“Jadi ada permintaan 5 hari mendadak, kurang suplainya. Biasa kalau suplai kurang dikit harga naik. Mudah-mudahan 2 minggu harga normal. Walaupun akan kami tambah ayam petelur itu,” lanjutnya.

Berdasarkan data di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) komoditas telur ayam masih terpantau mengalami kenaikan. Per hari ini, 25 Agustus 2022, harga telur naik 0,97 persen atau Rp300 menjadi Rp31.300 per kilogram (kg).

Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini membantah adanya anggapan bahwa kenaikan harga telur disebabkan oleh penyaluran bantuan sosial reguler dalam Program Bantuan Pangan Non-Tunai atau Kartu Sembako.

Risma mengatakan Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) senilai Rp200.000 per bulan per keluarga manfaat dalam bentuk uang tunai, bukan telur.

"Yang jelas saya enggak bantu telur, karena enggak mungkin. Gimana cara baginya orang jutaan jumlahnya, kita bagi pecah sampai sana. Kita bantu uang ya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper