Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyebut pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan suatu ekosistem menyeluruh bagi transportasi di Jakarta yang dapat menyambung hingga ke Jawa Barat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah Jepang berkomitmen untuk membantu pendanaan dan pembangunan MRT secara berkelanjutan pasca Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Menyambungnya Kereta Cepat dari Jakarta ke Jawa Barat disebut Erick akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru.
"Hasil rapat tadi ingin membangun kawasan, selama ini Jawa Barat, sebagai potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak kalah penting dengan daerah-daerah lain," ujar Erick dikutip melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut, Erick mengatakan para menteri sudah berkoordinasi dan memutuskan Kertajati sebagai pusat bandara kargo. Selain itu, pembangunan juga sudah dilakukan di wilayah Patimban, Subang, Jawa Barat.
Menurut Erick, Presiden telah menugaskan para menteri untuk membangun kawasan industri Subang sebagai kawasan menyeluruh dimana terdapat satu konektivitas, logistik dan juga manusia.
"Para menteri sudah berkoordinasi memutuskan kertajati akan menjadi pusat airport kargo yang selama ini potensi yang tidak pernah dilihat potensinya," ujar Erick.
Erick mengatakan pemerintah berharap produk Kereta Cepat mulai datang pada bulan September. Sementara untuk uji coba ditargetkan dapat dilakukan pada bulan Juni tahun depan.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalani sejumlah proyek penugasan dari pemerintah seperti LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta–Bandung. BUMN transportasi itu mengatakan kedua Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut akan dipercepat pengujiannya.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini progres pekerjaan proyek LRT Jabodebek sudah mencapai 84,48 persen. Targetnya, LRT Jabodebek akan meluncur pada 2023.
Sementara itu, progres fisik Kereta Cepat Jakarta–Bandung telah mencapai 76,48 persen dengan progres investasi sudah mencapai 85,61 persen.
Joni mengakui bahwa pandemi Covid-19 memengaruhi capaian target penyelesaian kedua proyek. Seperti diketahui, LRT Jabodebek sebelumnya ditargetkan meluncur pada Agustus 2022, sedangkan Kereta Cepat awalnya diinginkan meluncur sejak 2019 dan mundur ke 2023.
"Pemantauan dan pengawasan secara langsung tetap dilakukan, proses-proses pengujian pun didorong agar dilakukan percepatan," tutur Joni melalui siaran pers, Kamis (18/8/2022).