Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di depan Negara Islam, Sri Mulyani Pamer RI Sukses Tangani Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia sukses tangani pandemi Covid-19 ketika berbicara di depan perwakilan negara Islam.
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara 6th Annual Islamic Financial Conference (AIFC) yang dihadiri oleh Ketua Umum Islamic Development Bank Group Muhammad Sulaiman Al Jasse yang digelar secara daring, Rabu (24/8/2022)./Youtube
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara 6th Annual Islamic Financial Conference (AIFC) yang dihadiri oleh Ketua Umum Islamic Development Bank Group Muhammad Sulaiman Al Jasse yang digelar secara daring, Rabu (24/8/2022)./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia sukses menangani krisis akibat pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global hingga perekonomian mengalami tren kenaikan.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam acara 6th Annual Islamic Financial Conference (AIFC) yang dihadiri oleh Ketua Umum Islamic Development Bank Group Muhammad Sulaiman Al Jasse yang digelar secara daring, Rabu (24/8/2022).

Sri Mulyani mengatakan tingkat inflasi di banyak negara melonjak tinggi di tengah meningkatnya harga komoditas akibat terganggunya rantai pasokan dan situasi global yang sangat fluktuatif dan tidak menentu.

Hal tersebut kemudian diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter yang tentu saja dapat membahayakan dan mengancam pemulihan ekonomi global. Meski di tengah situasi seperti ini, ekonomi Indonesia justru berhasil bertahan dan menunjukkan kinerja yang baik pada kuartal II/2022.

"Momentum pemulihan pada kuartal II/2022 menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui ekspektasi pasar. Pertumbuhan kuartal II/2022 sebesar 5,4 persen ditopang oleh ekspor yang sangat sangat tinggi yang diikuti pula oleh pemulihan konsumsi yang sangat kuat," katanya seperti dikutip melalui kanal Youtube, Rabu (24/8/2022)

Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang tinggi kata dia, juga menjadi lebih inklusif, yang didukung oleh program pemulihan ekonomi nasional  yang bertujuan untuk mengurangi  lebih banyak kemiskinan, terutama setelah peningkatan selama tahun pertama pandemi Covid-19.

Sri Mulyani menuturkan program pengentasan kemiskinan dan program penciptaan lapangan kerja menjadi fokus Indonesia dalam pemulihan ekonomi. Hasilnya, angka pengangguran turun menjadi 5,83 persen sementara angka kemiskinan juga turun menjadi single digit di 9,54 persen.

"Anggaran negara juga menikmati [dampak dari] harga komoditas yang tinggi, catatan kinerja yang sangat mengesankan," ujarnya.

Selain defisit yang lebih rendah dari yang diperkirakan, pemerintah Indonesia, lanjut Sri Mulyani juga menerapkan dan mengesahkan undang-undang yang sangat penting untuk  anggaran negara. Ini termasuk reformasi perpajakan yang tertuang dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Kedepan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi dan terutama melindungi masyarakat miskin dan mendukung usaha kecil menengah melalui perangkat fiskal pemerintah.

"Dan pada saat yang sama, pemerintah juga melakukan reformasi terhadap anggaran negara, baik dari sisi pendapatan maupun pengeluaran," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper