Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Janji Pemerintah Beri Data yang Benar Soal Perekonomian RI

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa saat ini perekonomian Indonesia berada di jalan yang benar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kondisi perekonomian Indonesia pada peringatan HUT ke-77 RI.

Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan menyampaikan data yang benar terkait dengan kondisi perekonomian. Oleh sebab itu, dia mengimbau agar tidak ada pihak yang memberikan informasi tidak benar mengenai kondisi perekonomian. Dia menegaskan bahwa saat ini perekonomian nasional berada di jalan yang benar.

"Pemerintah akan memberikan data yang benar kalau ada sinyal-sinyal yang kurang baik soal ekonomi kita," kata Luhut dikutip dari akun Instagramnya, Rabu (17/8/2022).

Dia menuturkan saat ini perekonomian Indonesia menghadapi gejolak kondisi ekonomi global sejalan dengan proses pemulihan dari tekanan pandemi Covid-19. Namun, Luhut menyatakan Indonesia mampu menciptakan lompatan-lompatan besar khususnya di bidang kesehatan selama dua tahun pandemi.

Kendati penanganan diklaim berhasil, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengimbau agar masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Tetap disiplin hadapi pandemi yang belum tentu kapan berakhirnya. Maka itu ke depan apa yang diarahkan pemerintah saya minta semua kompak mematuhinya karena itu demi keamanan kita semua," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan saat ini risiko perekonomian bergeser dari pandemi Covid-19 ke gejolak ekonomi global, sejalan dengan proses pemulihan.

Menurut Sri Mulyani, risiko-risiko yang perlu diwaspadai yakni lonjakan inflasi global, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, dan potensi stagflasi.

"Jadi kalau kita lihat apakah terjadi tanda-tanda perlemahan ekonomin global? Iya. IMF sudah menyebut pemulihan ekonomi global melemah," katanya saat konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper